Perusahaan Amerika Antusias Kembangkan Pasar di Jawa Timur
Rabu, 23 Maret 2016 04:24 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Perusahaan Amerika Serikat, yang datang ke Jawa Timur, menilai positif potensi kerja sama investasi dan perdagangan di provinsi itu. Mereka merupakan perwakilan 20 perusahaan Amerika Serikat yang dibawa langsung Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Robert O. Blake dalam rangkaian “US Business Mission to East Java” pada 22-23 Maret 2016.
Salah satu respons positif datang dari Presiden Direktur 3M Indonesia, Beatriz Karina Chasez. Perusahaan global yang bergerak di bidang penerapan teknologi inovatif itu memandang Jawa Timur sebagai provinsi yang ekonominya sedang tumbuh.
“Dari presentasi hari ini, kami menemukan infrastruktur yang menarik dan kemungkinan kerja sama dengan produk yang kami suplai serta solusi manufaktur bagi industri di sini,” katanya saat ditemui di sela acara di gedung Negara Grahadi, Selasa, 22 Maret 2016.
Beatriz mengakui pangsa pasar konsumen di Jawa Timur masih di bawah 10 persen dibandingkan dengan keseluruhan penjualan di Indonesia. Produksi komoditas pendukung industri otomotif, misalnya, kata dia, hanya berpusat di sekitar DKI Jakarta dan Cikarang, Bekasi.
“Kunjungan kami ke sini lebih kepada upaya memahami potensi di Jawa Timur. Untuk pabrik, kami mungkin baru akan membangun (di Jawa Timur) di masa depan,” ujarnya.
Meski Jawa Timur menawarkan upah buruh regional yang lebih rendah, Beatriz mengaku belum berencana memindahkan pabriknya itu ke Bekasi. Sebab, kata dia, persoalan bisnis tak hanya berkutat pada upah tenaga kerja.
“Saya sedang mengeksplorasi apakah yang sebenarnya bisa kami dukung dan tingkatkan di provinsi ini. Apakah melalui produk kami atau kerja sama melalui pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia,” ucapnya.
Perusahaan General Electric (GE) menyatakan Jawa Timur merupakan daerah yang sangat penting bagi perusahaannya. “GE sudah berusia lebih dari 70 tahun. Di Jawa Timur, kami sudah punya satu pabrik dan mulai tahun lalu membuka kantor cabang di bidang kesehatan,” ujar General Affairs GE, Ani Rahardjo.
Besarnya potensi di Jawa Timur memunculkan harapan GE bisa mendulang lebih banyak kerja sama di berbagai bidang. Selain kelistrikan dan energi, Ani menyebutkan beberapa potensi bisnis, seperti kesehatan.
Menurut Ani, di era jaminan kesehatan nasional (JKN) sekarang, masyarakat memerlukan akses kesehatan yang lebih luas. GE menilai perlu kerja sama berupa public-private partnership (PPP) dengan pemerintah.
“Tidak hanya menyediakan alat kesehatan, tapi juga pembangunan kapasitas agar partner-partner kami di bidang kesehatan bisa meningkatkan kompetensi untuk melayani masyarakat,” ucapnya.
Salah satu perusahaan lokal bidang jasa sistem informasi, Andromedia, merasakan manfaat besar yang diperoleh seusai pertemuan tersebut. Wakil dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Surabaya itu mengaku mendapat tawaran kerja sama dengan sejumlah pengusaha.
“Ada beberapa peluang bisnis, tapi yang penting saya dapat kesempatan ekspansi usaha ke Amerika Serikat dari pertemuan tadi,” ujar CEO Andromedia Abdul Ghofur.
Kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O. Blake, kali ini diikuti dengan pertemuan business match making antara pengusaha AS dan pengusaha lokal. Pertemuan di gedung Negara Grahadi itu mengawali rangkaian US-East Java Business Outreach Mission ke Jawa Timur mulai 22-23 Maret 2016.
Perusahaan Amerika Serikat, yang turut dalam rombongan, antara lain 3M, AECOM, Asian Tigers Mobility, Colliers International, PT Dow Indonesia, EBD Bauer, Edelman Indonesia, Entrust Datacard Corp, ExxonMobil Cepu Limited, FEDEX, Fluidic Energy, GE, GlaxoSmithKlein (GSK), Honeywell, IBM, Johnson & Johnson, Lockheed Martin, MeadJohnson, Mercer, Spire Global, TransFast, dan USABC.
ARTIKA RACHMI FARMITA