Suryamin, Kepala Badan Pusat Statistik. TEMPO/Rezki Alvionitasari.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin belum bisa menyebutkan prediksinya mengenai inflasi yang akan terjadi hingga akhir bulan Maret ini. Namun begitu, ia menduga angka kenaikan atau penurunan harga itu akan tetap terkendali. "Inflasi atau deflasi kami tunggu. Saya duga terkendali," kata Suryamin saat ditemui di kantor BPS, Jumat ,18 Maret 2016.
Suryamin melanjutkan bahwa pada bulan Maret ini, harga-harga komoditas strategis cenderung terkontrol. Bahkan harga beras pun sudah menurun dibandingkan dengan beberapa waktu sebelumnya.
Hal ini, kata Suryamin, tak lepas dari upaya pemerintah yang banyak melakukan berbagai upaya untuk menurunkan harga, seperti operasi pasar. "Karena sebenarnya banyak komoditas harganya turun, kecuali cabe dan bawang, karena cuaca."
Deputi bidang Statistik Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo memperkirakan inflasi di Maret ini cenderung kecil. Hal ini bisa terjadi jika pemerintah bisa mengendalikan harga cabe dan bawang. "Saya kira perlu dikendalikan pada Maret ini," ujarnya.
Sasmito berpandangan, yang paling penting adalah bagaimana membuat pasokan barang-barang komoditas cukup dari berbagai sumber. "Terutama bagaimana membuat supplynya cukup dari berbagai sumber," ucapnya.
Seperti diketahui dalam beberapa waktu terakhir, harga cabai melonjak tinggi di sejumlah daerah. Kondisi ini terjadi karena kondisi cuaca ekstrim mengakibatkan produksi komoditas tersebut menjadi anjlok, dan mengakibatkan lonjakan harga.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
7 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.