Sejumlah model memperagakan kostum yang terbuat dari tenun khas Toraja di Parade Seni budaya dan Industri Kreatif Lovely Desember Di Makale, Sulsel, 27 Desember 2014. TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga meminta para desainer Indonesia mampu menguasai 40 persen kebutuhan pangsa pasar fashion di dalam negeri agar bisa berkompetisi pada era global. Ia tak mau bila Indonesia dikuasai fashion dari luar negeri.
"Kita harus punya semangat bagaimana Indonesia itu menjadi pusat fashion internasional," ujar Puspayoga dalam acara Indonesia Fashion Week di gedung Jakarta Convention Center pada Kamis, 10 Maret 2016.
Agar memiliki daya saing tinggi, menurut Puspayoga, karya fashion yang dihasilkan harus kreatif. Karya kreatif tersebut juga harus mengangkat nilai-nilai lokal budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
"Ekspresi budaya itu tentunya suatu tantangan bagi para desainer kita untuk merancang karya yang mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia," kata Puspayoga.
Untuk mengakomodasi pengembangan dunia mode ini, menurut Puspayoga, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah telah membuat sejumlah program pemberdayaan. Pelaku usaha dari sektor ini diberikan bantuan permodalan melalui kredit usaha rakyat (KUR).
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan Kementerian Perindustrian juga akan terus mendorong tumbuh kembangnya industri mode di Tanah Air. Sebab, sektor ini mampu menyumbang produk domestik bruto sebesar Rp 181 triliun dan menyerap 3,8 juta tenaga kerja. "Kami sangat berharap, dengan kerja sama ini, industri mode terus berkembang," ucap Saleh.