Pemerintah dan DPR Bahas RUU Jaring Pengaman Sistem Keuangan  

Reporter

Senin, 7 Maret 2016 13:30 WIB

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (tengah) menyanyikan lagu kebangsaan dalam Rapat Paripurna Ke-3 MP I TS 2015-2016 di Senayan, Jakarta, 25 Agustus 2015. Pemerintah melalui Menteri Keuangan mengatakan, ke depan pemerintah sangat menyadari Indonesia masih menghadapi tantangan dalam peningkatan kualitas perencanaan dan pembangunan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat membahas Rancangan Undang-Undang Pencegahan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK), yang sebelumnya bernama Jaring Pengaman Sistem Keuangan. Rapat kerja pembahasan RUU ini berlangsung di Komisi Keuangan, Senin, 7 Maret 2016.

Dari hasil laporan panitia kerja (panja), pembahasan draf RUU berlangsung sejak 30 November 2015 hingga 3 Maret 2016. Ketua Komisi Keuangan Ahmadi Noor Supit mengatakan anggota Komisi Keuangan menerima hasil laporan panja dan membahas usul perubahan di level rapat kerja. "Saya nyatakan rapat kerja terbuka untuk umum," katanya.

Ahmadi menyebutkan, dari hasil laporan panja, ada sejumlah pasal yang diusulkan dibahas. Beberapa di antaranya pasal 3 tentang koordinasi pemantauan, pasal 49 tentang penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, serta pasal 50 soal penanganan bank.

Baca Juga: Payung Hukum Dana Ketahanan Energi Rampung Tahun Ini

Selain itu, rapat kerja ini akan membahas pasal 51 tentang pembelian surat berharga. Saat ini, rapat kerja sedang membahas pasal 32, yaitu mengenai pembelian surat berharga dalam situasi krisis.

Pemerintah diwakili Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, serta Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad. Lalu ada Halim Alamsyah, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

RUU PPKSK terdiri atas 12 bab dan 54 pasal yang mencakup asas, penyelenggaraan jaring pengaman sistem keuangan, komite stabilitas sistem keuangan, pemantauan, dan pemeliharaan stabilitas sistem keuangan. Lalu mencakup juga penanganan permasalahan stabilitas sistem keuangan, penanganan permasalahan bank, insentif dan/atau fasilitas dalam penanganan sistematis, pendanaan, pertukaran data dan informasi, akuntabilitas, serta pelaporan.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

23 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

2 hari lalu

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

PT Astra International Tbk. (ASII) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya