GWM Turun, Likuiditas Bank Panin Bertambah Rp 1 Triliun

Selasa, 1 Maret 2016 22:43 WIB

REUTERS/Supri

TEMPO.CO, Jakarta - Aturan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) dinilai bakal membuat perbankan di Indonesia akan memperoleh tambahan dana likuiditas yang bisa digunakan untuk penyaluran pembayaran. Salah satu dari perbankan yang menerima tambahan likuiditas adalah Panin Bank.

"Kalau Bank Panin tambahannya (likuiditas) sekitar Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun," kata Presiden Direktur Panin Bank, Herwidayatmo di Jakarta, Selasa, 1 Maret 2016.

Sebelumnya Bank Indonesia memutuskan menurunkan giro wajib minimum primer sebesar 1 persen dari 7,5 persen menjadi 6,5 persen. Namun begitu, Bank Panin menyatakan belum akan melakukan revisi target penyaluran kredit di tahun ini. "Kami kan juga melihat kondisi perekonomian. Kita masih tetap konservatif,” tutur Herwidayatmo. Lebih penting baginya bahwa ada keseimbangan antara pertumbuhan perusahaan dengan prinsip kehati-hatian.

Penurunan GMW ini pada awalnya didasari oleh keyakinan Bank Indonesia akan kondisi fundamental perbankan saat ini yang sudah lebih kuat. Kondisi lebih kuat ini meskipun kinerja korporasi sedikit terhambat akibat perlambatan ekonomi domestik dan situasi perekonomian global.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo sebelumnya menyebutkan penurunan GWM Primer mampu menambah dana ekstra likuiditas sebesar Rp 34 triliun. Dampaknya bagi perbankan, akan menjadi peluang yang efektif untuk menyalurkan dana kepada nasabah.

Meski akhir tahun 2015 likuiditas perbankan cenderung ketat, saat ini kondisi likuiditas menjadi longgar sehingga mampu mendukung kegiatan pembiayaan perbankan. Agus juga mengapresiasi langkah pemerintah mempercepat realisasi anggaran dengan meningkatkan belanja infrastruktur karena mendorong pertumbuhan kredit lebih optimal.

Hingga saat ini perrumbuhan kredit tercatat 10,5 persen year on year. Angka itu meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,8 persen year on year.

EGI ADYATAMA

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

11 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

21 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

23 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya