Jadi Dirjen Pajak Baru, Ken Diminta Langsung Tancap Gas  

Selasa, 1 Maret 2016 16:37 WIB

Ken Dwijugiasteadi, Direktur Jenderal Pajak. pajak.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro meminta Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi langsung tancap gas mengejar target pajak. Pasalnya, Ken bukan orang baru di lembaga tersebut. "Tidak perlu adaptasi lagi. Langsung tancap gas mencari strategi," kata Bambang di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 1 Maret 2016.

Sebelum resmi diangkat, posisi terakhir Ken adalah pelaksana tugas harian (Plt) Dirjen Pajak menggantikan Sigit Priadi Pramudito yang mengundurkan diri pada Desember tahun lalu. Sebagai seorang pelaksana tugas harian, Ken dianggap sudah memahami tugasnya.

Di hadapan pejabat Ditjen Pajak dan Kementerian Keuangan, Menteri Bambang memaparkan sejumlah tugas yang mesti dikerjakan. Salah satunya penerimaan pajak menjadi risiko fiskal lantaran posisinya yang amat penting dalam anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Artinya, menurut Bambang, kekurangan dalam hal penerimaan perpajakan sudah tidak bisa dijadikan alasan lagi. Dulu, besarnya dana subsidi bisa dijadikan alasan risiko fiskal di APBN. "Sekarang kalau tidak ada penerimaan (perpajakan), tidak ada belanja," ucapnya. Ia mengapresiasi Ditjen Pajak yang sanggup mengantongi penerimaan pajak lebih dari Rp 1.000 triliun.

Oleh sebab itu, lanjut Bambang, Ditjen Pajak diminta bekerja keras meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan basisnya. Tahun ini pemerintah ingin meningkatkan rasio pajak dari semula berada di posisi 10 persen menjadi 13-14 persen. Bambang menyebut peningkatan rasio pajak menjadi tolak ukur tingkat kepatuhan wajib pajak menyetorkan kewajibannya.

Tahun lalu, wajib pajak obyek pribadi baru menyentuh angka Rp 9 triliun. Menteri Bambang memprediksi angka itu masih bisa ditingkatkan lagi karena masih banyak masyarakat kelas menengah ke atas yang belum masuk atau terdata.

Bambang pun mendesak Dirjen Pajak meningkatkan kepatuhan wajib pajak. "Saya minta Pak Ken untuk lebih rajin lagi meningkatkan wajib pajak obyek pribadi," ucapnya.

Selain itu, upaya ekstensifikasi mesti terus dijalankan. Bambang meminta semua pegawai Ditjen Pajak menguatkan pengawasan internal. "Kualitasnya dijaga. Komplainnya diminimalkan," tuturnya.




ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

2 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

15 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

1 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

2 hari lalu

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

PT Astra International Tbk. (ASII) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

3 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

8 hari lalu

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

KPK masih melakukan penyelidikan terhadap KPP Madya Jakarta Timur Wahono Saputro untuk kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

8 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

9 hari lalu

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

Kejaksaan menetapkan mantan Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan, Bambang Prabowo, sebagai tersangka korupsi.

Baca Selengkapnya

Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

22 hari lalu

Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

Dalam rangka semarak Lebaran, Richeese Factory mengeluarkan promo Lebaran Package, sedangkan KFC punya paket KFC Bucket Hampers.

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

23 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya