BMKG Temukan 12 Hotspot di Riau

Reporter

Kamis, 25 Februari 2016 21:50 WIB

Pengendara melintas di jalan yang dipenenuhi kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Sumatera Selatan masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak mencapai 177 titik. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 12 titik panas yang tersebar di empat Kabupaten di Provinsi Riau, Kamis, 25 Februari 2016.

"Berdasarkan pencitraan Satelit Terra dan Aqua pada Kamis pukul 16.00 WIB terpantau 12 titik panas di Bengkalis, Meranti, Pelalawan dan Siak," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru.

Ia menjelaskan Kabupaten Bengkalis merupakan wilayah dengan jumlah titik panas terbanyak yakni delapan titik, diikuti Siak dengan dua titik serta Pelalawan dan Merantik masing-masing satu titik panas.

Sementara itu, titik panas yang dapat dipastikan sebagai titik api atau berpotensi adanya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan 70 persen terdapat 11 titik.

"Seluruhnya tersebar di Bengkalis dengan tujuh titik, Siak dua titik serta Pelalawan dan Meranti satu titik api," ujarnya.

Sugarin menjelaskan bahwa keberadaan titik panas berpotensi meningkat di provinsi tersebut, terutama pada wilayah yang berada di pesisir atau selatan Riau. Menurutnya, wilayah pesisir Riau cenderung memasuki musim kemarau lebih cepat dibandingkan dengan wilayah utara.

Untuk itu, ia mengatakan bahwa setiap hari pihaknya terus meningkatkan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang berpotensi terjadi di Riau.

Komando Resort Militer (Korem) sebelumnya telah menetapkan163 desa dari 1.800 lebih jumlah desa atau kelurahan di Riau rentan terhadap bahaya kebakaran lahan dan hutan menyusul terjadinya dampak El Nino dan musim kemarau tahun ini.

"Desa di kita (Riau) ada 164 yang merupakan daerah rawan terbakar. 164 desa dari total 1.880 lebih desa/kelurahan," kata Komandan Korem 031/Wirabima, Brigjen TNI Nurendi.

Nurendi mengatakan, sampai saat ini baru 20 desa di tiga kabupaten yakni Pelalawan, Siak dan Kepulauan Meranti atau berada sepanjang Sungai Kampar rawan terbakar mendapat perhatian dalam hal pencegahan oleh produsen kertas PT Riau Andalan Pulp and Paper.

Masih terdapat 144 desa lagi, perlu diperhatikan secara bersama terutama warga tempatan, kepolisian resort, aparat TNI distrik militer setempat serta pemerintah daerah kabupaten/kota di Riau, katanya.



ANTARA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya