Pekerja menyelesaikan pembuatan mobil di pabrik Karawang 1 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Jawa Barat, 26 Januari 2016. Pabrik ini memproduksi Kijang Innova serta Fortuner dengan kapasitas mencapai 130.000 unit pertahun atau setara 1,8 menit untuk memporduksi satu mobil. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis pembangunan infrastruktur oleh pemerintah akan mampu mendongkrak penjualan kendaraan di dalam negeri.
"Yang mendapat dampak positif pertama adalah kendaraan komersial, lalu yang kedua kendaraan penumpang," kata Ketua Umum Gaikindo periode 2013-2016, Sudirman Maman Rusdi, melalui siaran pers di Jakarta, Selasa, 23 Februari 2016.
Sudirman menyampaikan hal tersebut saat Rapat Umum Anggota (RUA) Gaikindo ke-XVIII di hotel Pullman, Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Sudirman menyampaikan kapasitas produksi kendaraan bermotor mencapai 2 juta unit.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin yang membuka acara tersebut mengatakan pemerintah selalu mendorong agar Indonesia menjadi basis industri otomotif berorientasi ekspor, selain sebagai pasar domestik bagi pabrikan kendaraan bermotor.
Beberapa industri global, ujarnya, telah berkomitmen menambah investasi dan ekspansi.
Seperti Toyota yang akan menanam modal Rp 5,4 triliun di tahun 2016, Mitsubishi Rp 6 triliun, dan SGMW-Wuling asal Cina yang tengah membangun pabrik dengan investasi mencapai Rp 11 triliun.
Gaikindo Sebut Diskon PPN Mobil Listrik Bisa Tingkatkan Penjualan
27 Februari 2024
Gaikindo Sebut Diskon PPN Mobil Listrik Bisa Tingkatkan Penjualan
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menanggapi insentif fiskal berupa PPN ditanggung pemerintah sebesar 10 persen untuk mobil listrik.
Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?
24 Februari 2024
Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?
Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?