Sejumlah buruh angkut menurunkan muatan kopra asal Sulawesi Tenggara di Surabaya, (24/01). Kopra ini akan didistribusikan ke sejumlah kota di Jawa Timur sebagai bahan baku Tepung kelapa, arang aktif dan bahan baku bio energi. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta - Provinsi Sulawesi Utara mengekspor puluhan ton produk tepung kelapa ke Angola, menyusul permintaan yang cukup tinggi dari negara di Afrika tersebut.
"Ada sebanyak 26 ton tepung kelapa yang diekspor ke Angola pada awal tahun 2016, dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 40,690 dolar Amerika Serikat," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Jenny Karouw, di Manado, Senin (22 Februari 2016).
Jenny mengatakan pengiriman tepung kelapa ke Angola menunjukkan bahwa produk turunan kelapa ini makin diminati masyarakat dunia.
Dia menjelaskan tepung kelapa asal Sulut telah melewati serangkaian uji laboratorium, sehingga pasar internasional menerima produk tersebut.
"Pasar dunia tidak perlu khawatir karena produk Sulut dijamin halal," ujar dia pula.
Perluasan pasar tujuan ekspor tepung kelapa ke Angola semakin membuat produk ini dikenal masyarakat dunia, dan diharapkan akan semakin meningkat karena mampu meraup devisa yang cukup besar, katanya lagi.
Republik Angola adalah sebuah negara yang terletak di Afrika bagian barat daya. Angola berbatasan dengan Namibia, Republik Demokratik Kongo, Zambia, dan Samudra Atlantik.
Luas wilayah Angola hampir dua kali luas pulau Borneo, menempati peringkat ke-22 sedunia (setelah Niger dan sebelum Mali).
Negara ini merupakan salah satu produsen kopi utama di dunia dan termasuk negara terkaya di Afrika berkat sumber alamnya, terutama bijih besi, intan, dan tembaga.
Dengan semakin terbukanya pasar ekspor ke Afrika, diharapkan kinerja ekspor Sulut akan semakin meningkat.
"Memang tepung kelapa merupakan produk yang paling laris di pasar internasional, dan kami akan berusaha mempertahankan kualitas dan kuantitasnya," kata dia pula.
Pemerintah berharap pengekspor Sulut dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi.
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.