Menteri Susi Pimpin Penenggelaman 30 Kapal Asing Via Video
Editor
Setiawan Adiwijaya
Senin, 22 Februari 2016 07:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan memimpin penenggelaman 30 kapal asing melalui live streaming dari kantornya di Gambir, Jakarta. Kepala Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Batam Ahmadon mengatakan penenggelaman akan dilakukan di lima lokasi berbeda dengan komando dari Menteri Susi. "Akan dilakukan secara serentak di lima lokasi, yang rencananya dilakukan pukul 11.00 WIB melalui live streaming," ujar Ahmadon di kantornya, Senin, 22 Februari 2016.
Lima lokasi itu adalah Pontianak dengan delapan kapal asal Vietnam yang akan ditenggelamkan, Bitung (6 kapal Filipina dan 4 kapal Indonesia), Batam (7 kapal Malaysia dan 3 kapal Vietnam), Tahuna (1 kapal Filipina), serta Belawan (1 kapal Malaysia).
Untuk di Batam, Ahmadon menuturkan jarak lokasi penenggelaman kapal dengan pangkalan Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan Batam berkisar 11 nautical mill dengan kedalaman laut 21 meter. "Semua lokasi penenggelaman telah mempertimbangkan lalu lintas laut, sehingga tidak mengganggu jalur kapal lain," ucapnya.
Baca: Arief Optimistis Indonesia Masuk 30 Terbaik Wisata Dunia
Ahmadon mengatakan penenggelaman kapal dilaksanakan dengan dukungan dan kerja sama dengan TNI Angkatan Laut, Polri, Bakamla, Kejaksaan Agung, dan instansi terkait. "Dan unsur-unsur pendukung dari Kapal Pengawas Perikanan Kementerian Kelautan, KRI TNI Angkatan Laut, kapal polisi, dan kapal Bakamla," ujarnya.
Penenggelaman kapal ini menambah jumlah kapal yang sudah ditenggelamkan sejak Oktober 2014. Tercatat, hingga saat ini, 151 kapal telah ditenggelamkan, terdiri atas 50 kapal Vietnam, 43 kapal Filipina, 21 kapal Thailand, 20 kapal Malaysia, 2 kapal Papua Nugini, 1 kapal Cina, dan 14 kapal berbendera Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menuturkan penenggelaman ini merupakan komitmen pemerintah memberantas kapal-kapal pencuri ikan di Indonesia. "Kami akan terus melakukan pemantauan di semua titik perairan Indonesia," ucap Susi.
DEVY ERNIS