Harga Minyak Kembali Anjlok, IHSG Diprediksi Terkoreksi  

Reporter

Senin, 22 Februari 2016 07:48 WIB

Seorang karyawan mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2 November 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah dunia yang kembali anjlok 3 persen di angka US$ 29,79 per barel akan berdampak negatif pada pergerakan saham berbasis komoditas. Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, IHSG diperkirakan cenderung bergerak di teritori negatif.

"Namun pemodal lokal akan memanfaatkan koreksi yang terjadi untuk mengoleksi kembali sejumlah saham unggulan yang sektornya bullish. IHSG diperkirakan bergerak di posisi 4.650-4.725, cenderung terkoreksi," kata David dalam siaran tertulisnya, Senin, 22 Februari 2016.

Perdagangan saham akhir pekan lalu yang didominasi tekanan jual pemodal membuat IHSG yang sudah menguat dalam empat sesi perdagangan sebelumnya mengalami koreksi tajam 81,234 poin (1,7 persen) di posisi 4.697,560. David berujar, tekanan jual dimotori pemodal asing, terutama melanda saham emiten perbankan.

Penjualan bersih asing sebesar Rp 912,40 miliar akhir pekan lalu setelah empat hari perdagangan sebelumnya mencatatkan pembelian bersih hingga Rp 1,22 triliun. Pemodal bereaksi negatif atas rencana Otoritas Jasa Keuangan membatasi rasio net interest margin (NIM) perbankan di level 4 persen. Sedangkan saat ini rata-rata rasio NIM perbankan Indonesia 5,3 persen.

Menurut David, langkah OJK ini untuk memaksa perbankan menurunkan suku bunga kreditnya. Pasar bereaksi negatif karena tidak menyukai sesuatu yang sifatnya mengintervensi pasar. Akibat koreksi akhir pekan lalu, IHSG selama sepekan terkoreksi 0,36 persen, melanjutkan koreksi pekan sebelumnya sebesar 1,76 persen.

Sedangkan Wall Street akhir pekan lalu bergerak bervariasi. Indeks DJIA terkoreksi 0,13 persen di posisi 16.391,99. Indeks S&P flat di angka 1.917,78. Sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,4 persen di posisi 4.504,43. Penguatan ditopang saham konsumsi dan teknologi. Adapun saham sektor energi terkoreksi menyusul harga minyak yang kembali anjlok 3 persen di angka US$ 29,79 per barel.

Pasar masih mengkhawatirkan kelebihan pasokan minyak dunia. Dari perekonomian Amerika Serikat, data inflasi inti Januari 2016 naik 0,3 persen (MOM) di atas perkiraan 0,2 persen, memicu kembali ekspektasi kenaikan tingkat bunga Fed Fund Rate yang berimbas pada penguatan dolar Amerika Serikat.

DESTRIANITA K.




Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

5 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

6 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

8 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

8 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

8 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

12 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

14 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

14 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya