Ekspor Bahan Mentah Mebel Ditutup, Petani Rotan Menjerit

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 21 Februari 2016 22:03 WIB

Pekerja membuat kursi rotan di kawasan Pramuka, Jakarta, 11 Januari 2016. Sekitar 90% rotan dihasilkan dari hutan tropis di pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sisanya dihasilkan dari budidaya rotan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Banjarmasih - Ketua Perhimpunan Petani Pedagang dan Industri Rotan Kalimantan (PEPPIRKA), Muhammad Nirwandi, mengatakan ratusan petani pembudidaya dan industri rotan skala rakyat di Kalimantan kian terpuruk, akibat larangan ekspor rotan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 35 Tahun 2011 tentang Ekspor Rotan dan Produk Rotan. “Sejak tahun 2012, banyak petani dan pedagang kecil rotan goyah. Pemerintah tak berhak menutup usaha kami lewat Permendag,” ujar Nirwandi Ahad 21 Februari 2016.

Padahal, katanya, usaha budidaya rotan Kalimantan sempat mencorong pada 2006-2010. Tapi, begitu ada larangan ekspor rotan asalan, petani mulai kesulitan menjual hasil budidaya rotan. “Karena industri mebel dalam negeri tak mampu menyerap pasokan rotan, kata dia.

Ia mengklaim rotan Kalimantan punya ciri khas unik ketimbang rotan asal Sumatera, Sulawesi, dan NTB. Selain berdiameter cuma 8-11 centimer, rotan Kalimantan terdiri beberapa jenis, yakni jenis kubu besar dan tiga jenis lain. Jenis yang terakhir ini memang diserap industri mebel domestik, tapi terbatas. Sedang jenis kubu besar diekspor ke seperti India, Cina, Eropa Barat, Eropa Timur, dan Amerika.

Sekretaris Jenderal PEPPIRKA, M. Irwan Riadi, mengatakan situasi sulit ini memaksa banyak petani rotan menjual lahannya kepada perusahaan sawit. Petani dan industri kecil rotan pun merumahkan buruhnya. Mereka kini menjadi buruh sawit dan buruh bangunan. “Padahal usaha rotan banyak menyerap tenaga kerja lokal, bersifat ekonomi kerakyatan. Kami minta Presiden Joko Widodo merevisi Permendag tersebut,” kata dia.

Irwan mengakui ada beda persepsi ihwal rotan asalan dan rotan bentuk barang jadi. Industri kecil dan petani, kata Irwan, menganggap rotan asalan adalah bentuk barang jadi karena telah melewati berbagai tahapan sebelum diekspor. Adapun pemerintah melihat rotan asalan masih berupa bahan mentah.

Seorang petani rotan di Muara Pulau, Kecamatan Tabukan, Kabupaten Barito Kuala, Bahruni, mengaku harga rotan di tingkat petani saat ini Rp 90-160 ribu per kuintal, merosot ketimbang lima tahun lalu sebesar Rp 250 ribu per kuintal. Menurut dia, anjloknya harga rotan Kalimantan akibat pasokan rotan tidak terserap industri mebel dalam negeri. Di lain pihak, pemerintah melarang ekspor rotan asalan.

“Saya dengar (industri mebel) beralih ke rotan sintetis. Sekarang saya biarkan saja rotannya, mau ditebang enggak ada yang beli, percuma saja,” kata Bahruni.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

5 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

7 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

8 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

11 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

14 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Zulhas: Barang Impor Bawaan Penumpang Akan Dibatasi Lewat Peraturan Menteri Keuangan

15 hari lalu

Zulhas: Barang Impor Bawaan Penumpang Akan Dibatasi Lewat Peraturan Menteri Keuangan

Zulhas mengatakan pembatasan barang impor bawaan penumpang nantinya akan diatur lewat Peraturan Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya