Badan Restorasi Gambut Rekrut Orang Baru, Ini Pesan Nazir

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 19 Februari 2016 23:01 WIB

Nazir Foead saat dilantik menjadi Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 20 Januari 2016. BRG menjalankan fungsi-fungsi pelaksanaan koordinasi dan penguatan kebijakan pelaksanaan restorasi gambut, perencanaan pengendalian dan kerja sama penyelenggaraan restorasi gambut, pemetaan dan penetapan zonasi lindung dan fungsi budi daya. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead melantik Sekretaris dan empat Deputi Badan Restorasi Gambut (BRG) setelah dikeluarkannya Keputusan Presiden No 8/M Tahun 2016.


Pelantikan tersebut dilakukan di gedung serbaguna Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (19 Februari 2015).


Kelima pejabat itu adalah Hartono Prawiratmadja sebagai Sekretaris BRG, Budi Wardhana sebagai Deputi Perencanaan dan Kerjasama, Alue Dohong sebagai Deputi Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan, Myrna A. Safitri sebagai Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan. Terakhir, Haris Gunawan sebagai Deputi Penelitian dan Pembangunan.


Nazir menjelaskan kelima pejabat itu dipilih berdasarkan kompetensi, rekam jejak, integritas, dan kemampuan kerjasama yang berkaitan erat dengan restorasi gambut.


"Badan Restorasi Gambut sebagai lintas sektor dan Kementerian, akan bergantung pada reputasi profesional mereka untuk bermitra dengan Pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, lembaga nonpemerintah dan swasta, baik di ranah internasional, nasional, dan lokal," ujarnya, Jumat (19 Februari 2016).


Advertising
Advertising

Dia berharap agar kelima pejabat itu bersikap low profile karena kelancaran dan keberhasilan tugas BRG sangat membutuhkan dukungan para pihak dari sektor lain.


Menurutnya, pelantikan tersebut juga bertujuan untuk mempercepat langkah BRG untuk merespons kerusakan lahan gambut yang mengakibatkan bencana kebakaran lahan tahunan serta untuk memenuhi target restorasi 2 juta hektar ekosistem gambut.


Nazir mengungkapkan pada 2015 telah terjadi kebakaran hutan dan lahan yang sangat masif sehingga mengakibatkan dampak yang cukup luas bagi sosial ekonomi bagi
masyarakat bahkan hubungan diplomatik dengan negara tetangga.


"Pertumbuhan ekonomi Indonesia terkoreksi 0,5% akibat kebakaran hutan. Pertumbuhan ekonomi sebelumnya sekitar 4,79%. Jika tidak terjadi kebakaran maka pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh hingga 5,2%," ujarnya.


Oleh karena itu, lanjutnya, Presiden RI Joko Widodo memandang perlu mengambil langkah-langkah yang cepat sebagai respons atas kejadian kebakaran hutan dan lahan,
di antaranya karena pengelolaan kawasan gambut yang carut marut.


BRG merupakan badan yang dibentuk untuk menanggulangi kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi yang diakibatkan oleh bencana kebakaran lahan dan hutan, ujarnya.


BRG, lanjutnya, juga bertujuan untuk mengembalikan tatanan hidrologis pada setiap kawasan gambut sehingga kondisi kekeringan yang menjadi pemicu terjadinya kebakaran dapat dicegah.


Kerusakan akibat kebakaran harus segera diperbaiki dan fungsi-fungsi ekologis yang telah terganggu harus dipulihkan.



BISNIS

Berita terkait

Koalisi Lingkungan Persoalkan Pengelolaan Lahan Gambut RAPP

21 Oktober 2017

Koalisi Lingkungan Persoalkan Pengelolaan Lahan Gambut RAPP

EoF mensinyalir APRIL melalui RAPP sengaja mengabaikan Surat Peringatan kedua Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan soal pengelolaan lahan gambut

Baca Selengkapnya

Ini Kelebihan Pemetaan LiDAR pada Restorasi Gambut

1 September 2017

Ini Kelebihan Pemetaan LiDAR pada Restorasi Gambut

Nazir mengatakan teknologi LiDAR ini dioperasikan menggunakan pesawat terbang.

Baca Selengkapnya

BRG Targetkan 2 Juta Hektar untuk Restorasi Lahan Gambut

24 Agustus 2017

BRG Targetkan 2 Juta Hektar untuk Restorasi Lahan Gambut

Badan Restorasi Gambut menargetkan restorasi lahan gambut sebanyak 2 juta hektar dan sampai kini baru 600 ribu hektar yang berhasil direstorasi.

Baca Selengkapnya

BRG Serahkan Hasil Pemetaan Lahan Gambut dengan Teknologi LiDAR

24 Agustus 2017

BRG Serahkan Hasil Pemetaan Lahan Gambut dengan Teknologi LiDAR

BRG menyerahkan hasil pemetaan lahan gambut yang diproduksi menggunakan teknologi LiDAR ke Kementerian Kehutanan dan Badan Informasi Geospasial.

Baca Selengkapnya

Regulasi Gambut Bikin Pabrik Kertas & Pulp Riau Impor Bahan Baku

14 Juni 2017

Regulasi Gambut Bikin Pabrik Kertas & Pulp Riau Impor Bahan Baku

Pabrik kertas & pupl mengimpor hingga 9,5 juta meter kubik per
tahun, karena terancam kekurangan baku akibat rencana
penerapan PP gambut yang baru.

Baca Selengkapnya

Sumatera Selatan Revegetasi Gambut di Lahan 1.000 Hektare  

10 Mei 2017

Sumatera Selatan Revegetasi Gambut di Lahan 1.000 Hektare  

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan kawasan revegetasi di lahan gambut di wilayahnya bakal bertambah menjadi lebih dari 1.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Kalimantan Barat Restorasi 32.400 Lahan Gambut  

23 Februari 2017

Kalimantan Barat Restorasi 32.400 Lahan Gambut  

Badan Restorasi Gambut bersama Pemerintah Kalbar telah memulihkan 27% lahan gambut dari total gambut yang rusak seluas 120.000 ha.

Baca Selengkapnya

Kementerian Lingkungan Sediakan Tanah Ganti Lahan Gambut

23 Februari 2017

Kementerian Lingkungan Sediakan Tanah Ganti Lahan Gambut

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyediakan pengajuan tanah pengganti atau land swap pemegang izin usaha kehutanan sesuai dengan PP 57 Tahun 2014.

Baca Selengkapnya

Soal Revisi PP Lahan Gambut, Ini Pasal-pasal Kontroversial  

20 Februari 2017

Soal Revisi PP Lahan Gambut, Ini Pasal-pasal Kontroversial  

Forum Group Discussion bekerjasama Fakultas Pertanian Universitas Palangkaraya, dan Masyarakat Perkelapasawitan mendesak revisi PP No. 57 tahun 2016.

Baca Selengkapnya

Menteri LHK: Restorasi Lahan Gambut Selamatkan Obyek Vital  

11 Januari 2017

Menteri LHK: Restorasi Lahan Gambut Selamatkan Obyek Vital  

Lahan gambut yang tidak terawat bisa kering, dan saat musim kemarau bisa menyebabkan kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya