Mulai 21 Februari, Kantong Plastik Bayar Rp 200

Reporter

Jumat, 19 Februari 2016 11:21 WIB

Model dan aktivis lingkungan, Davina Veronica dalam acara dukungan gerakan kantong plastik berbayar di Jakarta, 17 Februari 2016. Tempo/Rezki Alvionitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah menetapkan harga plastik berbayar pada retail modern sebesar Rp 200. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tuti Hendrawati Mintarsih mengatakan harga tersebut merupakan hasil kesepakatan antara pemerintah, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Badan Perlindungan Konsumen Nasional, dan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo).

"Pada rapat bersama 16 Februari, disepakati harga Rp 200," ujar Tuti kepada Tempo, Jumat, 19 Februari 2016.

Sebelumnya, pemerintah menginginkan harga plastik berbayar Rp 500. Harga tersebut dinilai Tuti merupakan harga yang pas untuk menekan konsumsi plastik masyarakat. Sedangkan harga yang diusulkan Aprindo sebesar Rp 200. Akhirnya, pemerintah sepakat pada harga Rp 200 lantaran beberapa daerah, seperti Bandung, juga telah menetapkan tarif batas bawah sebesar Rp 200.

Tuti mengatakan pada rapat tersebut juga disepakati kebijakan plastik berbayar akan diuji coba mulai 21 Februari sampai Juni 2016 di 23 kota. Namun, yang sudah siap melaksanakan pada 21 Februari nanti baru sebelas kota, yakni Tangerang, Tangerang Selatan, Balikpapan, Palembang, Bandung, Jakarta, Denpasar, Surabaya, Semarang, Kendari, dan Makassar.

Daerah yang siap melakukan uji coba, kata Tuti, telah mempunyai dasar hukum, yakni peraturan gubernur atau wali kota. "Sebenarnya ini merupakan sosialisasi sambil menunggu peraturan menteri tentang pengelolaan sampah keluar pada Juni mendatang," katanya.

Tuti mengatakan, setelah masa uji coba selama tiga bulan ke depan, pemerintah pusat, daerah, dan peretail akan melakukan evaluasi mengenai konsumsi plastik dan juga harga.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia Roy Mandey mengatakan harga Rp 200 dinilai ekonomis untuk bisa diterapkan. Sebab, kata dia, pecahan uang logam Rp 200 paling banyak dipegang masyarakat. "Itu angka pendekatan strategis ke masyarakat," tutur Roy.

Terkait dengan uji coba mulai 21 Februari 2016, Roy mengatakan kebijakan tersebut terlalu terburu-buru. Dia menilai, untuk bisa mengubah kebiasaan masyarakat berbelanja memakai kantong plastik, butuh waktu.

Dia pun meminta agar pemerintah tidak serta-merta menerapkan aturan ini pada Juni mendatang. "Indonesia ini, kan, luas. Butuh waktu untuk mengedukasi masyarakat. Kalau bisa, ditambah lagi waktu sosialisasinya sampai tahun depan," ucapnya.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Harga Beras Kian Meroket, Aprindo Minta Bulog Gelontorkan 2.500 Ton ke Ritel Setiap Bulan

21 September 2023

Harga Beras Kian Meroket, Aprindo Minta Bulog Gelontorkan 2.500 Ton ke Ritel Setiap Bulan

Roy Nicholas Mandey mengaku telah meminta Perum Bulog menggelontorkan stok beras ke ritel sebanyak 2.500 ton. Hal tersebut untuk meredam kenaikan harga beras secara nasional.

Baca Selengkapnya

Sederet Ancaman Pengusaha ke Pemerintah yang Tak Kunjung Bayar Rafaksi Minyak Goreng

20 Agustus 2023

Sederet Ancaman Pengusaha ke Pemerintah yang Tak Kunjung Bayar Rafaksi Minyak Goreng

Aprindo beberkan sejumlah ancaman kepada pemerintah yang tak kunjung melunasi utang rafaksi minyak goreng. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Aprindo Tidak Kunjung Berhasil Tagih Utang Minyak Goreng, Aprindo: Kami Minta Transparansi

11 Mei 2023

Aprindo Tidak Kunjung Berhasil Tagih Utang Minyak Goreng, Aprindo: Kami Minta Transparansi

Perwakilan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) terus menagih utang subsidi atau rafaksi minyak goreng.

Baca Selengkapnya

Betulkah Pengusaha Ritel Tak Ambil Margin dari Penjualan Beras Bulog? Ini Kata Aprindo

9 Februari 2023

Betulkah Pengusaha Ritel Tak Ambil Margin dari Penjualan Beras Bulog? Ini Kata Aprindo

Buwas mengklaim pengusaha ritel tidak mendapatkan margin sama sekali dari penjualan beras Bulog ukuran 5 kilogram seharga Rp 47.250.

Baca Selengkapnya

Pekan Ini Beras Bulog 5 Kg Dijual di Indomaret dan Alfamart

9 Februari 2023

Pekan Ini Beras Bulog 5 Kg Dijual di Indomaret dan Alfamart

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengumumkan beras Bulog akan mulai dijual di ritel modern Alfamart dan Indomaret pekan ini.

Baca Selengkapnya

Gerai Makanan dan Minuman Merugi, Aprindo: Tidak Memperhitungkan Perubahan Zaman

9 Februari 2023

Gerai Makanan dan Minuman Merugi, Aprindo: Tidak Memperhitungkan Perubahan Zaman

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengungkap penyebab banyaknya gerai makanan dan minuman yang tutup.

Baca Selengkapnya

Aprindo Bantah Minyakita Langka Karena Dijual di Ritel Modern: Peminatnya Tidak Banyak

9 Februari 2023

Aprindo Bantah Minyakita Langka Karena Dijual di Ritel Modern: Peminatnya Tidak Banyak

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan ritel modern selama ini tidak banyak menjual Minyakita. Minyakita juga tidak diminati pembeli.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Ungkap Penyebab Ukuran Produk Makanan dan Minuman Mengecil

15 November 2022

Pengusaha Ungkap Penyebab Ukuran Produk Makanan dan Minuman Mengecil

Pengusaha menyebut tren produk makanan dan minuman (mamin) dengan kemasan serta ukuran diperkecil.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Lapor Daging Sapi dan Produk Turunannya Tak Boleh Masuk NTT

26 September 2022

Pengusaha Lapor Daging Sapi dan Produk Turunannya Tak Boleh Masuk NTT

Larangan masuk produk sapi dan turunannya dilakukan untuk mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK).

Baca Selengkapnya

Harga Mi Instan di Bali Mulai Naik, Pengusaha: Tidak Ada Kepanikan

11 Agustus 2022

Harga Mi Instan di Bali Mulai Naik, Pengusaha: Tidak Ada Kepanikan

Pedagang sembako di Pasar Katrangan, Ni Made Kartini, mengatakan harga mi instan per dus dari distributor sudah mengalami kenaikan Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya