Tarik Ulur 25 Persen Saham Bandara Kertajati Makin Rumit

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 18 Februari 2016 23:04 WIB

Pialang saham tengah memantau pergerakan saham di lantai Busa Efek Indonesia, Jakarta, 5 Februari 2016. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Permintaan porsi kepemilikan saham 25% oleh Pemprov Jabar dalam pengelolaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dinilai sulit dilakukan karena pengelolaan bandara tersebut dilakukan unit dari Kementerian Perhubungan.


Ketua Masyarakat Hukum Udara Andre Rahardian mengatakan unit penyelenggaran bandar udara (UBPU) merupakan unit kerja Kemenhub untuk mengelola bandara, dan tidak berbentuk perusahaan atau badan usaha bandar udara (BUBU).


“UPBU itu tidak ada bentuk sahamnya. Jadi saya tidak melihat ada kemungkinan kerjasama dalam bentuk saham antara pusat dan daerah apabila itu masih berbentuk UPBU,” katanya di Jakarta, Kamis (18 Februari 2016).


Andre menilai BIJB seharusnya dikelola secara komersial oleh BUBU. Pasalnya, bandara tersebut cukup layak secara bisnis. Apalagi, bandara tersebut digadang-gadang akan menjadi bandara internasional.


Dikonfirmasi terkait itu, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo mengatakan kepemilikan saham terhadap pengelola BIJB lebih baik ditanyakan kepada Kementerian Keuangan.


Advertising
Advertising

“Saham asing ada 49% dan saham nasional 51%, tetapi kalau saham nasional semua, enggak Kemenhub yang mengatur. Kami hanya mengatur keamanan dan keselamatan serta pelayanan penerbangan,” tuturnya.


Suprasetyo menambahkan seluruh aset milik pemda harus diserahkan terlebih dahulu ke pusat sebelum bandara dibiayai APBN, termasuk sisi daratnya. Setelah itu, bandara tersebut baru dikelola UPBU.


Seperti diketahui, pengelolaan BIJB oleh UPBU merupakan konsekuensi dari masuknya aliran dana APBN. Pasalnya, pengembangan sisi darat bandara tersebut tidak juga direalisasikan Pemprov Jawa Barat.


Bandara yang digagas sejak 10 tahun yang lalu itu, kini menjadi bagian dari program strategis nasional. Adapun, pemerintah mengalokasikan dana untuk pembangunan sisi udara BIJB sebanyak Rp250 miliar pada tahun ini.


Sebelumnya, Pemprov Jawa Barat meminta porsi kepemilikan di BIJB sebesar 25%. Saat ini, Pemprov Jabar tengah menyusun tim kecil yang akan menyelesaikan seluruh urusan alih kelola pembangunan BIJB oleh pemerintah pusat.


“Mana yang terbaik saja, kami menggagas, membebaskan lahan, dan membentuk BUMD sejak awal. Karena itu patut dipertimbangkan kami memiliki saham di sana, minimal 25% untuk ikut mengelola,” ujar Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat.


Menurutnya, posisi Pemprov dengan pusat akan dibahas oleh tim kecil yang nantinya akan dikukuhkan oleh Kemenhub. Tim tak hanya membahas soal komposisi namun merinci seluruh persoalan dan data kepemilikan di BIJB Kertajati.


Dengan komposisi minimal 25%, pihaknya berharap siapapun nanti yang akan mengelola bandara internasional tersebut Pemprov punya hak. Pemprov sendiri belum mengetahui apakah nantinya BIJB dikelola kementerian atau Angkasa Pura II, bahkan swasta.



BISNIS

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

2 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

2 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

3 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

8 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

9 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

9 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

10 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya