Kontrak Habis, 7.500 Pekerja Minyak Blok Cepu Menganggur

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 18 Februari 2016 23:01 WIB

Pertambangan minyak Exxon Mobil Oil Indonesia Inc "Blok Cepu", Bojonegoro. TEMPO/Mahanizar

TEMPO.CO, Bojonegoro - Sebanyak 7.500 pekerja di sumur minyak dan gas di Blok Cepu, Kabupaten Bojonegoro menganggur, sejak satu-dua bulan terakhir ini. Tidak bekerjanya pekerja ini menyusul rampungnya pekerjaan untuk infrastruktur di areal tambang, sehingga jumlah pekerjanya dikurangi.

Pengurangan tenaga kerja dilakukan secara bertahap terhitung mulai bulan September 2015 lalu. Ketika itu, jumlah pekerja yang habis masa kontraknya baru sekitar 4.000 orang dan hingga bulan Februari 2016 ini, meningkat total sebanyak 7.500 orang. Mereka sebagian besar bekerja di Engineering Procurement and Constructions (EPC)-I dan EPC-V, Lapangan minyak Banyuurip Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro.

Di EPC-I yang menggarap proyek pusat fasilitas pemrosesan minyak dan pipa, sekarang ini tinggal mempekerjakan sebanyak 1.500 orang dari sebelumnya sekitar 5.000 hingga 6.000 pekerja. Sedangkan di EPC-V berupa proyek waduk buatan untuk injeksi sumur ketika produksi puncak minyak, tinggal mempekerjakan 500 orang dari sebelumnya sekitar 2.000 orang. Dua proyek ini dikerjakan oleh PT Tripatra dan PT Rekayasa Industri —sebagai subkontraktor Exxon Mobil Cepu Limited— anak perusahaan minyak Exxon Mobil.

Juru Bicara Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) Rexy Mawardijaya mengatakan, para pekerja di Blok Cepu berhenti karena kontraknya sudah habis. Selain itu, volume pekerjaan juga sebagian sudah hampir selesai. ”Jadi, statusnya kontrak sudah selesai,” ujarnya, Kamis 18 Februari 2016.

Dia menyebutkan, para pekerja di tambang minyak dan gas di Blok Cepu itu sebagian besar non skill dan berstatus kontrak. Mereka ini berada di bawah perusahaan subkontraktor EMCL. Terutama di proyek untuk areal EPC-I dan di EPC-V yang semuanya berada di sumur minyak Banyuurip. Jumlah pekerja di Blok Cepu itu sekitar 70 persen adalah warga Bojonegoro dan sisanya dari luar Bojonegoro.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Bojonegoro, Adi Wicaksono, mengatakan Pemerintah Bojonegoro telah mengantisipasi terjadinya pengangguran pekerja di Bok Cepu ini. Misalnya dengan membuka program pelatihan, seperti latihan mengelas dan sejenisnya untuk kebutuhan proyek skala besar. Jumlahnya sebanyak 12.000 orang dan dilakukan bertahap, yaitu sebanyak 1.000 orang tiap tahunnya.

Mereka yang sudah mengikuti pelatihan dan punya sertifikat dari perusahaan migas akan disalurkan ke proyek besar di Bojonegoro pada tahun depan. Di antaranya proyek gas Jambaran-Tiung Biru yang digarap Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu di Kecamatan Purwosari-Gayam dan Tambakrejo yang diperkirakan membutuhkan sekitar 5.000 pekerja lebih. "Pada tahun depan juga ada proyek Pupuk Kujang yang akan membutuhkan 3.000 pekerja," kata Adi.

SUJATMIKO

Berita terkait

3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

21 Oktober 2023

3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

Kabupaten Bojonegoro punya hari jadi pada 20 Oktober 1677 silam, atau genap berusia 346 tahun. Ini kuliner yang wajib dicicipi jika mengunjunginya.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

20 Oktober 2023

Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

Kabupaten Bojonegoro juga memiliki sejarah, kuliner, dan sumber daya alam melimpah yang banyak dijadikan sebagai obyek pariwisata.

Baca Selengkapnya

Soal Cepu di Kasus Teddy Minahasa: Muasal Istilah Bahasa Gaul Cepu

23 Februari 2023

Soal Cepu di Kasus Teddy Minahasa: Muasal Istilah Bahasa Gaul Cepu

Dalam dakwaan Inspektur Jenderal Teddy Minahasa Putra, kontak Linda disimpan dengan nama Anita Cepu.

Baca Selengkapnya

Sisa Cadangan Minyak RI Tak Sampai 10 Tahun, Ini Rencana Menteri ESDM

10 Februari 2023

Sisa Cadangan Minyak RI Tak Sampai 10 Tahun, Ini Rencana Menteri ESDM

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut cadangan minyak Indonesia saat ini diperkirakan hanya mampu bertahan sekitar 9 hingga 10 tahun.

Baca Selengkapnya

Bandara Ngloram, Bandara Mungil yang Beroperasi Lagi Setelah Setop Akibat Pandemi

30 Januari 2023

Bandara Ngloram, Bandara Mungil yang Beroperasi Lagi Setelah Setop Akibat Pandemi

Bandara Ngloram sempat berhenti beroperasi akibat pandemi Covid-19 dan mulai beroperasi kembali pada 27 Januari kemarin.

Baca Selengkapnya

Bulog Gandeng Pemkab Bondowoso dan Bojonegoro Ciptakan Ekosistem Pangan Kondusif

3 November 2022

Bulog Gandeng Pemkab Bondowoso dan Bojonegoro Ciptakan Ekosistem Pangan Kondusif

Kerja sama ini terkait penyediaan, pendistribusian dan stabilisasi produk pangan di dua wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Jawab Jubir PKS soal Perbandingan Kinerja Kepala Daerah, Hasto: Biar Data yang Berbicara

18 September 2022

Jawab Jubir PKS soal Perbandingan Kinerja Kepala Daerah, Hasto: Biar Data yang Berbicara

Hasto siap adu prestasi kepala daerah PDIP dengan PKS. Ia juga menyinggung soal pemberian Blok Cepu era SBY yang didukung PKS kepada ExxonMobil.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo: Bandra Ngloram Sukses, Selanjutnya Bandara Karimunjawa

20 Desember 2021

Ganjar Pranowo: Bandra Ngloram Sukses, Selanjutnya Bandara Karimunjawa

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Bandara Karimunjawa diperkirakan rampung pada tahun depan.

Baca Selengkapnya

Kisah Bisnis Surya Paloh dan Sonangol, Bermula dari Salon Cukur Rambut

11 Agustus 2021

Kisah Bisnis Surya Paloh dan Sonangol, Bermula dari Salon Cukur Rambut

Hubungan bisnis Media Group dan Sonangol berawal dari pertemanan para petingginya. Begini cerita awal mulanya.

Baca Selengkapnya

Produksi Kumulatif ExxonMobil di Blok Cepu Capai 357 Juta Barel

26 Desember 2019

Produksi Kumulatif ExxonMobil di Blok Cepu Capai 357 Juta Barel

Capaian ini telah mengakselerasi pendapatan untuk Pemerintah Indonesia dan para mitra di area Blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro.

Baca Selengkapnya