Nelayan Kecil Dilibatkan dalam Konservasi Laut  

Reporter

Rabu, 17 Februari 2016 15:16 WIB

Deretan rumah terapung di perkampungan Bajo Mola, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 08 Agustus 2015. Sebagian besar warga suku Bajo di Wakatobi masih mempertahankan tradisi hidup di atas palema atau perahu beratap rumbia. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan konservasi laut Indonesia saat ini mencapai 17,3 juta hektare. Pemerintah menargetkan penambahan luas kawasan perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan laut itu hingga mencapai 20 juta hektare pada 2020.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto, menyatakan kawasan konservasi itu akan dikelola dalam sistem zonasi sehingga dapat memberi nilai tambah bagi nelayan kecil. “Mereka harus dilibatkan dalam konservasi. Sebab, pada dasarnya, jika mereka tak ikut memiliki laut, mereka tak akan mau ikut menjaganya,” kata Slamet di Hotel Aryaduta, Rabu, 17 Februari 2016.

Saat ini, terdapat 2,7 juta nelayan di Indonesia. Sebanyak 95,6 persen di antaranya merupakan nelayan kecil yang beroperasi di sekitar pesisir dan harus bersaing dengan nelayan besar dengan perangkat yang lebih canggih.

Di pihak lain, keberlanjutan konservasi tak akan berarti tanpa keterlibatan masyarakat. “Untuk itu, wajar jika mereka diberi hak khusus untuk ikut mengelola dan memanfaatkan kawasan konservasi,” kata Slamet.

Untuk melibatkan nelayan kecil dalam konservasi laut ini, pemerintah bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat yang bermarkas di Amerika Serikat, Rare, dalam “Kampanye Pride”.

Program kampanye ini bertujuan untuk membuat masyarakat turut merasa bangga (pride) ikut melestarikan lingkungan. “Rare melalui mitra kami mempromosikan perubahan perilaku untuk memperoleh komitmen terkait dengan pengelolaan kawasan konservasi secara berkelanjutan,” kata Vice President Rare Indonesia Taufiq Alimi.

Selama 30 tahun, Rare telah bekerja di 90 situs konservasi di 30 negara. Di Indonesia, melalui Kampanye Pride, mereka akan menggandeng 15 lembaga swadaya masyarakat lain untuk turut melestarikan lingkungan di 15 kawasan konservasi, yakni:

1. Perairan Teluk Kolono, Konawe Selatan
2. Daerah Perlindungan Laut Liya Togo
3. Taman Nasional Wakatobi
4. Taman Nasional Bunaken
5. Taman Nasional Taka Bonerate
6. Perairan Teluk Bumbang
7. Taman Wisata Perairan Gili Matra
8. Taman Wisata Perairan Laut Banda
9. Kawasan Konservasi Perairan Timur Pulau Weh
10. Taman Wisata Perairan Kepulauan Anambas
11. Taman Nasional Kepulauan Seribu
12. Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kaimana
13. Perairan di bawah pengelolaan Kabupaten Demak
14. Taman Nasional Karimunjawa
15. Kawasan Konservasi Perairan Daerah Teluk Mayalibit

PINGIT ARIA


Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

19 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

58 hari lalu

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.

Baca Selengkapnya

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

4 Desember 2023

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya.

Baca Selengkapnya