Ekonomi Melambat, Pengangguran di Yogyakarta Meningkat

Reporter

Senin, 15 Februari 2016 11:06 WIB

Pengunjung saat mendaftar pekerjaan di career builder.co.id di gedung smesco, Jakarta, 11 Juni 2015. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dalam kurun waktu satu tahun, tingkat pengangguran di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 300 ribu jiwa. Tempo: Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Jumlah pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta terus meningkat. Dari 67.418 orang pada 2014, melonjak menjadi 80.245 orang pada akhir 2015. Kepala Bidang Pembinaan Pelatihan Sertifikasi dan Pemagangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, Hera Aprilia mengatakan perlambatan ekonomi menjadi penyebab dari lonjakan pengangguran tersebut.

“Jumlah lulusan sekolah bertambah setiap tahun tetapi lapangan pekerjaan cenderung tetap bahkan berkurang," ujar Hera Aprilia kepada Tempo Minggu, 14 Februari 2016.

Jumlah pengangguran tersebut, kata Hera, termasuk dalam pengangguran terbuka yang terdiri atas mereka yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin dapat pekerjaan, dan mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Hera mengatakan kemampuan perusahaan di DIY dalam menyerap tenaga kerja tidak terlalu tinggi. Berbeda dengan kota besar lainnya seperti Surabaya, Jakarta, atau Semarang yang memang tergolong daerah industri. DIY, kata dia, hanya memiliki 3.886 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 1,8 juta orang.

Menurut Hera sebagian besar penganggur didominasi lulusan SMA sebesar 54,28 persen diikuti sarjana 18,05 persen. Dari segi usia, penganggur didominasi kelompok umur 15-34 tahun yang mencapai 81 persen.

Hera mengatakan Dinas Tenaga Kerja DIY telah memiliki target pengurangan jumlah pengangguran pada tahun ini sebanyak 6.643 orang, yang dilakukan dengan cara pelatihan keterampilan untuk 2.904 orang, sertifikasi 600 orang, pemagangan 480 orang, penempatan tenaga kerja 1.200 orang, dan perluasan kerja 1.459 orang.

Ketua Rumah Guide Indonesia (RGI) Josh Handani mengungkapkan sertifikasi perlu dilakukan untuk mempermudah pemandu wisata bekerja di berbagai negara untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). "Untuk bersaing perlu ditingkatkan kemampuan dalam bidang pelayanan karena pariwisata berorientasi pada kepuasan konsumen," tuturnya.

Dia memperkirakan jumlah pemandu wisata di DIY mencapai 300-an orang dan bidang ini paling berpotensi dioptimalkan karena Yogyakarta adalah Kota Pariwisata.

SWITZY SABANDAR



Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

9 jam lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

11 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

22 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

26 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

41 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

47 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

52 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

54 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

59 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya