Bank Pembangunan Asia Akan Bantu Proyek Infrastruktur

Jumat, 12 Februari 2016 23:16 WIB

Presiden Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank) Takehiko Nakao berjalan keluar ruangan usai diterima Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, 11 Februari 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Asian Development Bank berkomitmen memberikan pinjaman kepada pemerintah Indonesia. Presiden ADB atau Bank Pembangunan Asia Takehiko Nakao menyatakan pinjaman tahun ini disiapkan US$ 2 miliar. Angka itu meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai US$ 1,6 miliar. "Kami senang bisa menjadi partner Indonesia. Tahun ini kami tingkatkan lagi pinjamannya," kata Nakao di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 12 Februari 2016.

Nakao menjelaskan skema pinjaman kali ini mengalami perubahan. ADB memilih untuk memberikan pinjaman dengan pendekatan yang lebih fleksibel. Skema itu terdiri dari pinjaman berbasis kebijakan dan pinjaman berbasis hasil (result based lending). Pinjaman berdasar hasil ini merupakan pembiayaan yang pencairannya berdasar hasil yang sudah tercapai.

Tidak hanya sektor infrastruktur, ADB siap membantu pendanaan di sektor layanan pendidikan, pengelolaan keuangan publik, dan energi bersih. "Kami juga ingin membantu sektor Public Private Partnership," ucap Nakao.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil menyatakan kerja sama antara pemerintah dengan ADB tidak hanya berjalan tahun ini. Selama lima tahun ke depan ADB akan menyiapkan pinjaman sebesar US$ 10 miliar. Menurut dia, besar kemungkinan pemerintah akan menyerap penuh pinjaman yang sebesar US$ 2 miliar. "Bunganya ada di rentang dua persen dan tidak ada syarat," kata Sofyan.

Sedangkan untuk proyek infrastruktur yang akan mendapat pembiayaan, Bappenas belum menentukannya. Sejauh ini, kata Sofyan, pemerintah sudah menyiapkan nilai proyeknya. Namun salah satu sektor yang menjadi target pembiayaan ialah energi.

Tahun lalu ADB menyalurkan pinjaman ke Indonesia sebesar US$ 1,6 miliar. Pinjaman itu tersebar untuk sektor pasar keuangan (US$ 400 juta), energi (US$ 400 juta), dan pinjaman peningkatan jaringan transmisi dan distribusi listrik Sumatera (US$ 600 juta).

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

12 hari lalu

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas kelanjutan kerja sama transisi energi dan uji coba pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

18 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Sudah Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 301,77 Triliun

15 Februari 2024

Bank Mandiri Sudah Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 301,77 Triliun

Hasil riset tim Bank Mandiri memproyeksikan terjadi peningkatan belanja infrastruktur pada APBN 2024.

Baca Selengkapnya

IKN Ungkap Strategi Penyelarasan Lingkungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di 2024

27 Desember 2023

IKN Ungkap Strategi Penyelarasan Lingkungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di 2024

IKN telah mengumumkan rencananya untuk merilis Rancangan Dokumen Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada awal tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

ADB Luncurkan Strategi Dukung IKN Bebas Emisi Karbon pada 2045

4 Desember 2023

ADB Luncurkan Strategi Dukung IKN Bebas Emisi Karbon pada 2045

ADB meluncurkan Strategi Nol Bersih atau Net Zero Strategy untuk mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) agar bebas emisi karbon pada 2045.

Baca Selengkapnya

Pakar Beberkan Tantangan Terbesar Wujudkan Emisi Nol Karbon, Apa Itu?

7 November 2023

Pakar Beberkan Tantangan Terbesar Wujudkan Emisi Nol Karbon, Apa Itu?

Peneliti Ekonomi Lingkungan, Andhyta Firselly Utami, mengatakan ada tantangan terbesar dalam transisi menuju emisi nol karbon.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen

20 Oktober 2023

Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen

Survei Bank Indonesia menunjukkan penyaluran kredit baru pada triwulan III 2023 terindikasi meningkat. Hal ini tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 95,4 persen, lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 94 persen.

Baca Selengkapnya

Dampak Jangka Panjang ADB pada Pertumbuhan Anak

13 Oktober 2023

Dampak Jangka Panjang ADB pada Pertumbuhan Anak

Bayi yang mengalami anemia defisiensi zat besi (ADB) dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan kecerdasan dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembangunan IKN Pulihkan Ekosistem yang Hilang Akibat Eksploitasi di Kalimantan Timur

10 September 2023

Pemerintah Klaim Pembangunan IKN Pulihkan Ekosistem yang Hilang Akibat Eksploitasi di Kalimantan Timur

Otorita IKN Nusantara mengklaim pembangunan IKN memberi peluang merevitalisasi ekosistem yang hilang akibat ekstraksi sumber daya alam masif di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya