Tabungan Perumahan Libatkan Pekerja Formal, Ini Alasannya

Reporter

Editor

Sugiharto

Jumat, 12 Februari 2016 04:59 WIB

Ilustrasi perumahan. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pembiayaan Rumah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Maurin Sitorus mengatakan, substansi Rancangan Undang-Undang Tabungan Perumahan Rakyat akan melibatkan pekerja baik sektor formal maupun nonformal. Pertimbangannya, perumahan membutuhkan liquiditas dan biaya yang besar.

"Supaya fungsi gotong-royongnya dapat berjalan dengan baik," kata Maurin di Hotel Santika, Kamis, 11 Februari 2016.

Maurin menerangkan, jika Tapera hanya melibatkan sektor kerja nonformal dalam menyelesaikan permasalahan perumahan tak akan efektif. Maka pemerintah mengharapkan partisipasi pekerja sektor formal dan nonformal agar bisa gotong-royong.

Menurut Maurin, untuk membentuk suatu lembaga untuk menyelesaikan masalah perumahan membutuhkan dana yang luar biasa besar. Membutuhkan waktu yang tidak sebentar juga untuk membesarkan lembaga ini. Indonesia masih membutuhkan sekitar 15 juta rumah dengan kebutuhan tiap tahunnya 800-900 ribu unit.

Maurin mencontohkan, apabila harga standar Rp 100 juta-150 juta dikalikan kebutuhan rumah biayanya sangat besar. Menurut dia, itu menjadi tantangan tersendiri. Jika Tapera dibentuk sejak 20 tahun lalu, mungkin liquiditasnya sudah besar mencapai Rp 10 triliun.

Membandingkan dengan negara lain, Maurin melanjutkan, program Tapera di Indonesia relatif tertinggal dari Singapura yang dibentuk sejak 1950, Cina sejak 1990, dan Malaysia sejak 1990. "Selain mengatasi permasalahan rumah saat ini tetapi juga permasalahan yang akan datang. Generasi berikut akan terbantu," kata dia.

Saat ini pembahasan RUU Tapera masih berlangsung antara pemerintah dan Pantia Kerja RUU Tapera Dewan Perwakilan Rakyat. Maurin mengaku kedua belah pihak masih mencari solusi terbaik. Dia berharap Tapera dapat mencapai tujuannya, yaitu menyelesaikan dan membantu masyarakat dapat akses memiliki rumah. "Terutama untuk MBR atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah," ujar Maurin.



LARISSA HUDA

Berita terkait

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

24 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

32 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

40 hari lalu

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

46 hari lalu

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku belum ada pembicaraan soal program tiga juta rumah yang diusung pemerintah baru.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

49 hari lalu

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk. atau SMF Indonesia membuka lowongan kerja pada bulan ini.

Baca Selengkapnya

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

57 hari lalu

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

Erick Thohir berharap BTN bisa turut membangun ekosistem pembangunan perumahan yang solutif untuk membantu mengatasi backlog perumahan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

28 Februari 2024

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, dipercaya menjadi Dewan Pembina Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra).

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

30 Januari 2024

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

Sri Mulyani mengatakan saat ini Kementerian Keuangan sedang mengurus regulasinya.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Janjikan Perumahan untuk Anak Muda, Begini Caranya

15 Januari 2024

Ganjar Pranowo Janjikan Perumahan untuk Anak Muda, Begini Caranya

Calon presiden Ganjar Pranowo menjanjikan perumahan untuk anak muda. Bagaimana caranya?

Baca Selengkapnya