Serikat Pekerja PLN Tolak Privatisasi Listrik, Ini Alasannya  

Reporter

Kamis, 11 Februari 2016 14:01 WIB

Gedung PLN. Dok. TEMPO/M Safir Makki

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Serikat Pekerja PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Deden Adhityadharma menolak rencana privatisasi listrik. Deden mengaku tidak yakin dengan adanya privatisasi, kinerja PLN akan semakin baik. "Hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara, dalam hal ini ya PLN," kata Deden di PLN Pusat, Kamis, 11 Februari 2016.

Untuk itu, SP PLN menyampaikan beberapa tuntutan, di antaranya menuntut Direktur Utama PLN Sofyan Basir memperkuat kinerja sesuai rapat umum pemegang saham dengan tegas. Ia mengatakan selama ini biaya pokok produksi (BPP) Indonesia timur sudah tinggi, yakni sekitar Rp 3.000 per kWh.

"Bila dilepas di luar PLN, maka tidak akan ada subsidi silang sehingga memberatkan masyarakat setempat," katanya.

SP PLN juga menuntut agar Dirut PLN menolak rencana Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan karena akan melemahkan PLN dalam pengelolaan kelistrikan. Mereka meminta agar PLN mengevaluasi peran negara dalam pembangunan pembangkit dan kapasitas yang dibutuhkan, serta mengutamakan pembangunan jenis pembangkit berdasarkan merit order yang paling unggul.

Kemudian, mereka juga menolak pemecahan PLN yang dapat menimbulkan biaya energi listrik yang lebih mahal di masing-masing daerah. Termasuk bila diperlukan untuk secara langsung menemui Presiden Joko Widodo sebagai penanggung jawab akhir pengelolaan negara. "PLN harus mengoreksi kebijakan pemecahan kelistrikan enam provinsi ini," katanya.

Sementara itu, SP PLN juga menolak rencana pemerintah menyerahkan sektor kelistrikan kepada swasta karena bertolak belakang dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 2 dan menolak upaya mengecilkan peran PLN dalam membangun pembangkit lima tahun ke depan. "Kalau pun swasta ikut, maka perannya tidak boleh lebih dari 20 persen dari total kapasitas yang dioperasikan," tutur Deden.

Tuntutan lainnya, SP PLN menolak rencana pemerintah meniadakan peran PLN yang dimulai dari enam provinsi di wilayah timur. "Sehingga PLN terpecah tidak dari Sabang hingga Merauke lagi. Dan berlakunya tarif listrik per daerah yang menimbulkan biaya listrik yang tinggi bagi masyarakat," kata Deden.

LARISSA HUDA

Berita terkait

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

12 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

12 hari lalu

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

Kehadiran fasilitas SPKLU menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bagi kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

15 hari lalu

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

20 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

20 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

27 hari lalu

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

PLN juga mengerahkan 3.504 pegawai yang akan stand by selama 24 jam nonstop di SPKLU.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

28 hari lalu

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

28 hari lalu

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

Kepengurusan Forum Manajemen Risiko dinilai proaktif. Memudahkan kolaborasi antara BUMN.

Baca Selengkapnya

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

28 hari lalu

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

Pengembangan program gasifikasi pembangkit turut melibatkan konsorsium.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

30 hari lalu

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya