Target Pengurangan Sampah Capai 1,9 Juta Ton Sampai 2019

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 10 Februari 2016 23:01 WIB

Hamidi memasukan sampah ke alat buatannya di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Rawa Kucing, Kota Tangerang, Banten, 13 Januari 2016. Limbah plastik berhasil diubah oleh Hamidi menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan alat buatannya. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan pengurangan sampah plastik lebih dari 1,9 juta ton hingga 2019.


"Total sampah Indonesia di 2019 diperkirakan mencapai 68 juta ton, 14% di antaranya merupakan sampah plastik. Kalau target pengurangan sampah keseluruhan 20%, jadi yang plastik juga 20% dari total sampah plastik tersebut," kata Dirjen Pengelolan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK Tuti Hendrawati Mintarsih di Jakarta, Rabu (10 Februari 2016).


Berdasarkan perhitungan dari Ditjen Pengelolan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK, total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14% dari total sampah.


Menurut dia, target pengurangan timbulan sampah secara keseluruhan sampai dengan 2019 adalah 25%, sedangkan 75% penanganan sampahnya dengan cara composting dan daur ulang bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).


"Sampah kita komposisi utamanya 60% organik, plastiknya 14%," ujar dia.


Advertising
Advertising

Berdasarkan data Jambeck (2015), Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Tiongkok yang mencapai 262,9 juta ton.


Berada di urutan ketiga adalah Filipina yang menghasilkan sampah plastik ke laut mencapai 83,4 juta ton, diikuti Vietnam yang mencapai 55,9 juta ton, dan Sri Lanka yang mencapai 14,6 juta ton per tahun.


Setiap tahun produksi plastik menghasilkan sekitar delapan persen hasil produksi minyak dunia atau sekitar 12 juta barel minyak atau setara 14 juta pohon.


Lebih dari 1 juta kantong plastik digunakan setiap menitnya dan 50% dari kantong plastik tersebut dipakai hanya sekali lalu langsung dibuang. Dari angka tersebut, menurut Tuti, hanya 5% yang benar-benar di daur ulang.


Tuti mengatakan belum dapat memperkirakan berapa penurunan penggunaan kantong plastik jika uji coba plastik berbayar diterapkan pada 21 Februari 2016. Perkiraan hanya terlihat dari target pengurangan sampah plastik yang ditetapkan hingga 2019 tersebut.


Hampir semua negara di Eropa sudah menerapkan kebikakan kantong plastik berbayar. Ada 31 negara di Eropa, 18 di Afrika, 7 di Amerika dengan 132 kota di Amerika Serikat, 12 kota di Australia, dan 14 negara di Asia, termasuk salah satunya Malaysia.


"Jadi sebetulnya kita ini agak terlambat dalam melaksanakan pembatasan terhadap kantong plastik. Oleh karena itu, tahun lalu ada surat edaran Menteri LHK Nomor S.71/MENLHK-II/2015 tentang langkah-langkah pengelolaan sampah. Ada juga Surat Edaran Dirjen PSLB3 Nomor SE-06/PSLB3-PS/2015 tanggal 17 Desember 2015 tentang langkah antisipasi penetapan kebijakan kantong plastik berbayar pada usaha ritel modern kepada Gubernur, Walikota, Bupati, dan dunia usaha," tuturnya.


KLHK telah melakukan pertemuan dengan APRINDO, Kementerian Perdagangan, YLKI, dan pada pertemuan tersebut waktu itu disepakati bahwa harga terendah adalah Rp500 per kantong plastik. Meski demikian masih akan dilakukan pertemuan untuk mengetahui harga plastik yang pas.


Sampai sekarang ada 23 kabupaten/kota yang sudah menyatakan akan melaksanakan penerapan kantong plastik berbayar. Tetapi tidak semua serentak akan melakukan uji coba plastik berbayar, di antaranya Aceh, Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Tanggerang, Bekasi, Depok, Bogor, Semarang, Solo, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Kendari, Ambon, Papua, dan Jayapura.


Meski demikian, menurut dia, baru sembilan kota yang siap memulai uji coba plastik berbayar pada 21 Februari hingga Juni 2016, di antaranya DKI Jakarta, Bogor, Aceh, Makassar, Denpasar, Surabaya, Tangerang, dan Balikpapan.

BISNIS

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya