Agen Perjalanan Tunggu Perbaikan Infrastruktur 10 Top Wisata

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 10 Februari 2016 23:00 WIB

Putri Pariwisata Indonesia 2014 Syarifah Fajri Maulidiyah berenang di taman laut Olele, Kabupaten Bonebolango, Provinsi Gorontalo, 1 November 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku agen perjalanan menunggu terpenuhinya realisasi perbaikan infrastruktur 10 destinasi prioritas agar dapat dimasukkan ke dalam paket perjalanan.


Ketua Umum Association of The Indonesia Tours & Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar mengatakan perbaikan infrastruktur untuk daerah wisata tersebut harus menjadi prioritas pemerintah sebelum menawarkan ke wisatawan. Pasalnya, secara persentase ada beberapa destinasi yang belum memenuhi syarat untuk dijadikan daerah pariwisata.


Ia mencontohkan, salah satunya terjadi pada Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kendati potensi pariwisata alam yang luar biasa, namun aksesibilitasnya dari pusat kota menuju tempat wisat tersebut masih sulit.


"Minimal infrastruktur sudah mendekati angka 70%, baru bisa kami masukkan sebagai list dalam paket wisata yang akan kami tawarkan ke wisatawan," kata dia kepada Bisnis, pekan lalu.


Menurut Asnawi, infrastruktur merupakan penunjang dalam proses penciptaan iklim pariwisata. Bila infrastruktur mulai terpenuhi, secara berangsur-angsur sarana penunjangnya akan mulai dibangun. Misalnya, restoran, mal, taman rekreasi, dan lain-lain.


Advertising
Advertising

Tantangan pemerintah saat ini, lanjut dia, adalah menciptakan 10 Pulau Bali baru. Dimana, ini butuh proses dan biaya. "Yang paling lama adalah menciptakan iklim pariwisata, Bali yang kini jadi kekuatan utama pariwisata Indonesia dulunya butuh waktu bertahun-tahun agar bisa seperti sekarang."


Direktur PT Bayu Buana Tbk. Agustinus Kasjaya Pakeseko mengatakan pihaknya siap menambah beberapa daerah wisata baru yang ditetapkan pemerintah ke dalam paket wisata asalkan akses, akomodasi, dan sarana pendukung lainnya sudah tourist friendly. Menurut dia, daerah wisata seperti Candi Borobudur, Pulau Komodo, Danau Toba sudah lama masuk ke dalam paket perjalanan yang ditawarkan perseroan.


"Daerah baru pastinya menjadi opportunity bagi kami dalam diversifikasi produk karena selama ini hanya bergantung pada Bali saja," ujar Agustinus.Dia melanjutkan, penambahan wisata baru ke dalam paket perjalanan ditargetkan dapat memberikan kontribusi tambahan sebesar 10% terhadap seluruh penjualan paket di perseroan.


"Dengan melakukan produk diversifikasi, kami menargetkan dapat menambah sales 10% untuk di luar pulau Bali."


Direktur PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (Panorama Destination) Ricky Setiawanto mengatakan 10 destinasi yang dicanangkan pemerintah sudah masuk ke dalam paket perjalanan yang dipasarkan perseroan sejak 10 tahun lalu untuk para wisman.


Akan tetapi, khusus untuk Raja Ampat, perseroan belum terlalu agresif, sebab ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan seperti, kualitas dan kesiapan lokal agen, transportasi yang mahal, dan kendala waktu tempuh yang lama.


"Kami memang lebih fokus pada tour round trip yang artinya lebih menggunakan transportasi darat (overland), sehingga Raja Ampat belum menjadi salah satu kekuatan kami," kata Ricky.


Menurut Ricky, bila dilihat dari tren penjualan paket perjalanan, dari 10 destinasi tersebut hanya Danau Toba dan Pulau Komodo mengalami kenaikan hingga 30% secara year-on-year.


Sebelumnya, Kementerian Pariwisata akan siap mengarahkan investor untuk berinvestasi ke 10 destinasi prioritas seperti pembangunan hotel berbintang, taman rekreasi, dan restoran. Diestimasi nilai investasi yang dikucurkan mencapai Rp105 triliun atau naik 5% dari realisasi tahun lalu.


Kepala Bidang Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Henky Manurung mengatakan pengarahan investasi yang terpusat untuk 10 destinasi wisata merupakan langkah yang tepat untuk akselerasi penambahan wisatawan mancanegara. Sebab, potensi wisman yang bisa digaet dari lokasi tersebut akan sama besarnya dengan kontribusiwisman yang dihasilkan dari Bali dan Jakarta.


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) menambahkan pihaknya berkomitmen untuk membangun sanitasi air bersih dan akses jalan strategis menuju lokasi wisata, termasuk tol. Adapun nilai anggarannya diestimasi mencapai Rp4 triliun.


"Yang paling besar anggaran dana untuk akses jalan menuju Samosir dan Labuan Bajo. Borobudur sudah cukup," kata Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono


BISNIS

Berita terkait

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

29 Juli 2021

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

6 Februari 2020

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

3 September 2019

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.

Baca Selengkapnya

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

14 Oktober 2017

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

Kemenhub mendukung Danau Toba sebagai tujuan pariwisata dunia.

Baca Selengkapnya

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

4 Oktober 2017

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

Ketiadaan pelabuhan internasional menjadi perhatian Presiden Jokowi karena bakal mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

1 Oktober 2017

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

Bandar Udara di Kulonprogo ditargetkan mulai beroperasi pada 2019 untuk mendukung pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Baca Selengkapnya

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

22 September 2017

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

Desa Wirun yang dikenal dengan industri gamelannya menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Jogjakarta Plaza hotel untuk meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

16 Agustus 2017

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

E-Plesiran juga terintegrasi dengan Google Maps yang bisa diakses masyarakat luas.

Baca Selengkapnya

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

13 Agustus 2017

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

Patung Banteng Wulung seberat tujuh ton berasal dari kayu fosil berusia2,5 juta tahun.

Baca Selengkapnya