Pengurangan Produksi Gagal, Harga Minyak Jatuh  

Reporter

Selasa, 9 Februari 2016 11:28 WIB

Petugas mengisi bahan bakar minyak pertamax racing ke dalam mobil usai peluncuran Pertamax Racing SPBU Outlet di SPBU Kuningan, Jakarta, Jumat (20/7). Harga jenis BBM tersebut Rp35 ribu rupiah per liter dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan harga minyak dunia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah merosot lebih rendah pada Selasa, 9 Februari 2016, mendorong minyak Amerika Serikat di bawah tingkat US$ 30 per barel, setelah pembicaraan akhir pekan antara Arab Saudi dan Venezuela memupus harapan untuk pengurangan produksi.

Patokan Amerika, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret merosot US$ 1,20 (3,9 persen) menjadi berakhir di US$ 29,69 per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, patokan Eropa, menetap pada US$ 32,88 per barel, turun US$ 1,18 (3,5 persen) dari penutupan Jumat.

Pertemuan antara menteri perminyakan Venezuela dan Saudi tampak mengalami kegagalan karena Arab Saudi terus menunjukkan keengganan untuk mendukung pertemuan darurat OPEC tentang harga rendah, kata Tim Evans dari Citi Futures.

"Ini menentukan standar keberhasilan pada sekitar tingkat terendah yang ada, dalam pandangan kami, dan meninggalkan pasar menghadapi kelebihan pasokan fisik yang sedang berlangsung," kata Evans.

OPEC, kartel 13 negara penghasil minyak di mana Arab Saudi merupakan produsen terbesar, telah menolak untuk memangkas produksi, karena mereka tampak berupaya mempertahankan pangsa pasar dalam menghadapi persaingan dari minyak serpih Amerika.

Pada akhir Januari, spekulasi bahwa Rusia dan OPEC bisa bertemu untuk membahas pengurangan produksi memberikan dukungan singkat terhadap harga minyak.

"Sejauh ini apa yang kita lihat adalah pertemuan tanpa hasil," kata James Williams dari WTRG Economics. "Ini mungkin akan berjalan hingga pertengahan tahun sampai kita melihat sesuatu yang tampak seperti pasar bullish."

James Hughes, analis di pedagang GKFX, mencatat bahwa pasar sedang "mempertahankan pola" menunggu berita sisi pasokan.

Hughes mencatat bahwa "US$ 30 dolar akan menjadi tingkat penting untuk beberapa bulan ke depan, jika jatuh terus di bawah tingkat itu akan terpenuhi oleh pembelian berat."

"Kekhawatirannya adalah bahwa investor hanya mengambil napas mereka sampai pergerakan lebih lanjut terus menurun."

ANTARA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

9 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

10 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

10 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya