TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina Foundation akan meresmikan Universitas Pertamina pada Kamis, 11 Februari 2016. Kampus ini hadir untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia dalam pengembangan sumber energi, termasuk energi baru terbarukan.
Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Umar Fahmi mengatakan pendirian Universitas Pertamina sejalan dengan kemajuan industri, globalisasi, dan pertumbuhan ekonomi dunia. Kampus itu juga disiapkan menjadi universitas kelas dunia.
“Kami akan melakukannya secara bertahap, dari tingkat nasional hingga kelas dunia,” kata Umar melalui siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 9 Februari 2016. Ia mengatakan Universitas Pertamina harus menjadi kampus yang internationally recognized dengan bertumpu pada budaya riset-riset yang implementatif pada bidangnya.
Universitas Pertamina berlokasi di kawasan Simprug, Jakarta Selatan, dengan menempati lahan seluas 6,5 hektare. Fasilitas pendidikan ada di dua gedung, yaitu gedung sembilan lantai dan empat lantai. Gedung baru sedang dibangun untuk laboratorium. Fasilitas kampus terdiri atas sarana olahraga hingga gedung perpustakaan milik Pertamina.
Rencananya, Universitas Pertamina memiliki 6 fakultas dengan 15 program studi untuk program sarjana (S-1). Program studi itu adalah teknik geofisika, teknik geologi, teknik perminyakan, teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia, teknik logistik, teknik sipil, dan teknik lingkungan. Berikutnya adalah program studi ilmu komputer, ilmu kimia, ilmu komunikasi, hubungan internasional, ekonomi, dan manajemen.
Universitas ini membuka tahun ajaran baru pada Juli nanti. Setiap program studi diperkirakan menerima minimal 60 mahasiswa. Maka, tiap tahun ajaran, sedikitnya Universitas Pertamina menerima 900 mahasiswa baru. Pertamina juga menyiapkan program pascasarjana.
Umar menjelaskan, yang istimewa dari Universitas Pertamina adalah tenaga-tenaga pengajarnya berpengalaman pada kegiatan pengelolaan energi di Pertamina. Mahasiswa juga berkesempatan mendapatkan eksposur pada lingkungan industri energi wilayah operasional Pertamina.
“Soal biaya pendidikan akan dikelola oleh manajemen universitas. Kurikulum pasti akan lebih berfokus dan berbeda dari perguruan tinggi lain,” ujar Umar. “Ke depan, kita akan butuh SDM-SDM unggul pada bidang yang terkait dengan bisnis energi terintegrasi,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro.
REZKI ALVIONITASARI
Berita terkait
USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus
2 hari lalu
Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah
Baca SelengkapnyaPolisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po
3 hari lalu
Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?
5 hari lalu
Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.
Baca Selengkapnya5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024
12 hari lalu
QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.
Baca Selengkapnya10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas
18 hari lalu
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?
Baca SelengkapnyaUnika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022
31 hari lalu
"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,
Baca SelengkapnyaRibuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati
31 hari lalu
Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus
Baca SelengkapnyaIni Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman
33 hari lalu
Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.
Baca SelengkapnyaKorban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara
35 hari lalu
Direktur Beranda Perempuan Indonesia, Zubaedah, menyakini masih ada banyak penyintas dugaan TPPO bermodus mahasiswa magang di Jerman.
Baca SelengkapnyaPeran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas
38 hari lalu
Bareskrim mengungkap kasus TPPO atau perdagangan orang berkedok magang ke Jerman yang melibatkan 33 universitas dan diikuti ribuan mahasiswa.
Baca Selengkapnya