TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Permata Tbk Roy A. Arfandy mengatakan pihaknya akan menurunkan suku bunga beragam produk perbankannya, seiring dengan langkah Bank Indonesia yang telah menurunkan suku bunganya 25 poin menjadi 7,25 persen pada Januari 2016 lalu.
"Dengan penurunan BI Rate tentu kami akan segera merespon dan kami akan melakukan preview internal. Harapan kami, supaya kami bisa menyesuaikan bunga dalam waktu dekat," kata Roy A. Arfandy di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis 4 Februari 2016.
Arfandy mengatakan bunga yang akan diubah awalnya adalah bunga dari dana pihak ketiga seperti deposito. "Deposito kan juga harus kami sesuaikan baru kami adjust. Jadi tidak bisa langsung kami bilang turun. Pas jatuh tempo baru kami bisa adjust," kata Arfandy.
Setelah penyesuaian bunga deposito, kata Arfandy, Bank Permata akan menyesuaikan suku bunga pinjaman atau kredit. "Bunga kredit kan nggak gampang kalau langsung kami turunin. Kan ada profil risikonya, tenornya dan juga provide dari risiko kreditnya," katanya.
Bunga sektor kredit, kata Arfandy, yang kemungkinan besar akan turun adalah kredit modal kerja. Namun Arfandy belum dapat menyampaikan berapa besaran penurunan bunga tersebut. "Pasti besarnya nggak akan jauh dari penurunan BI Rate. Mungkin sekitar 25bps. Kami kan menyesuaikan," kata Arfandy.