Seorang anak berlari sambil membawa bolanya di depan rumahnya yang diwarnai mural di kamp pengungsian Shati, kota Gaza, 19 Desember 2015. Shati menjadi simbol abu-abu kemiskinan yang duhini oleh 87.000 penduduk. AP/Hatem Moussa
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto mengatakan ada 100 kabupaten dan kota yang membutuhkan perhatian khusus karena angka kemiskinan dan ketimpangan yang tinggi.
"Itu adalah kabupaten kota yang menurut indeks wilayah terbawah rangkingnya, bukan hanya kemiskinan saja, tapi juga kemiskinan infrastrukturnya," kata Bambang di Jakarta, Kamis (4 Februari 2016).
Hal itu disampaikan usai rapat pleno penanganan kemiskinan bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah kementerian dan lembaga terkait.
Bambang menjelaskan, kabupaten kota tersebut berada di semua daerah baik di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan wilayah timur.
Untuk penanganannya, secara spesifik dialokasikan anggaran kementerian. Namun yang utama adalah satu data terpadu yang akan digunakan dalam implementasi program. Dia optimistis dengan disasarnya 100 kabupaten/kota tersebut akan berpengaruh signifikan pada pengurangan kemiskinan.
Lebih lanjut dia mengatakan, salah satu sumber ketimpangan adalah ketimpangan terhadap layanan dasar. Selain itu, jangan sampai harga bahan pokok naik karena akan menyumbang 65 persen pada kemiskinan. Jika harga bahan pokok tersebut naik ditambah tidak meningkatnya pendapatan maka otomatis jatuh miskin.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
5 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.