25 Perusahaan Sepatu Diizinkan Tangguhkan UMR 2016

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 3 Februari 2016 18:43 WIB

Perajin memasang topeng pada sebuah sandal dalam pembuatan sandal topeng Malangan di Industri rumahan di kawasan Jl. Nakula, Kelurahan Polehan, Malang, Jawa Timur 13 Januari 2016. Sepatu dan sandal buatan ini berhasil tembus pasar Internasional seperti Amerika dan Singapura. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 25 perusahaan yang bergerak di bidang industri sepatu di Jawa Timur memperoleh penangguhan upah minimum 2016. Jumlah itu adalah keseluruhan perusahaan sepatu yang mengajukan penangguhan kepada Pemprov Jatim pada Desember 2015. Adapun Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jatim telah menerima salinan keputusan Gubernur Jatim Soekarwo, Rabu (3 Februari 2016).

"Dari 25 perusahaan itu, hanya satu yang memperoleh penangguhan 9 bulan. Selebihnya 12 bulan," kata Ketua Aprisindo Jatim Winyoto Gunawan saat dihubungi. Perusahaan-perusahaan itu umumnya berlokasi di ring I -- istilah bagi kabupaten/kota di Jatim yang mempunyai upah minimum tinggi -- yakni Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, dan Mojokerto. Upah minimum kabupaten/kota itu tahun ini di atas Rp3 juta per bulan.

Produsen sepatu yang umumnya memiliki karyawan 1.000-3.000 orang tidak sanggup membayar UMK yang rata-rata naik 11% tahun ini. Sepuluh dari 54 anggota Aprisindo bahkan memilih eksodus dari ring I ke ring II sejak tahun lalu karena tidak tahan dengan kenaikan upah. Mereka merelokasi pabriknya ke Nganjuk, Ngawi, dan Madiun.

Kenaikan UMK itu kian mengikis daya saing industri sepatu di Jatim setelah 'kalah' kompetitif oleh industri serupa di Vietnam yang produktivitas tenaga kerjanya lebih tinggi. Apalagi, produk Vietnam sangat kompetitif di Amerika Serikat setelah pasar utama alas kaki Jatim itu membebaskan bea masuk sepatu asal Negeri Paman Ho.


Belum lagi langkah Eropa Timur yang membuka lebar-lebar pintu investasi, termasuk di bidang industri sepatu, yang dapat menyaingi produk Indonesia di pasar Eropa Barat.

Winyoto meminta pemerintah agar lebih cekatan ketika memutuskan penangguhan UMK. Dia berpendapat, pertimbangan menunggu perusahaan hampir kolaps sangat tidak bijak. "Jangan menunggu perusahaan itu rugi dulu, baru pengajuan (penangguhan UMK) disetujui," ujarnya.

Menurutnya, perusahaan padat karya, seperti produsen sepatu, garmen, dan mebel, harus menjadi prioritas pemerintah dalam mendapatkan penangguhan UMK. Winyoto menyebutkan 89 dari 93 perusahaan di Jatim yang mengajukan penangguhan UMK disetujui oleh Pemprov. Informasi itu dibenarkan oleh Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim Heribertus Gunawan. "Betul," katanya melalui pesan singkat tanpa bersedia memberikan keterangan lebih lanjut.


Pemprov sejauh ini belum memberikan keterangan. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim Sukardo tidak menjawab pesan singkat maupun telepon Bisnis.

BISNIS

Berita terkait

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

6 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

32 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

33 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

36 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

38 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

46 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

53 hari lalu

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

20 Februari 2024

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.

Baca Selengkapnya

TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

3 Februari 2024

TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

Dewan Pakar TPN Ganjar - Mahfud, Sonny Keraf, mengkritik bahwa manfaat hilirisasi lebih dirasakan tenaga kerja asing.

Baca Selengkapnya