2015 BI Musnahkan Uang Kertas Sejumlah Rp160,25 Triliun

Reporter

Selasa, 2 Februari 2016 23:05 WIB

Tumpukan uang yang sudah mengalami proses penyotiran antara uang lama dan rusak, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta (27/12). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatatkan peningkatan jumlah pemusnahan uang kertas sepanjang 2015 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 13,89%.


Pada 2015, uang yang dimusnahkan sebangak 5,92 miliar bilyet atau lembar dengan total nominal Rp160,25 triliun, sementara pada 2014 terdapat 5,19 miliar bilyet atau Rp111,7 triliun.


Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi mengatakan penambahan jumlah uang yang harus dimusnahkan karena BI menaikkan standar kelayakan uang yang beredar di masyarakat. Uang yang tidak layak edar berada di bawah soil level (standar kelusuhan uang) 8.


"Jumlah terus meningkat karena kita ingin kualitas yang dianggap baik semakin banyak syaratnya maka jumlahnya juga semakin bertambah," ucapnya, di Jakarta, Selasa (2 Febrari 2016).


Uang yang masih bisa dipegang oleh masyarakat merupakan uang dengan kelayakan di level 8 dengan ciri uang kertas masih bersih, licin, tak ada coretan, tidak robek dan tidak cacat dalam bentuk apa pun.


Advertising
Advertising

BI telah meningkatkan standar kelusuhan uang dari level 6 pada 2014 menjadi level 7 pada awal 2015. Kemudian, pada Juli 2015 meningkat menjadi level 8.


Dia menjamin seluruh uang yang beredar di masyarakat akan memiliki kualitas yang lebih baik dari waktu ke waktu.


"Ini komitmen BI ingin melayani masyarakat dengan uang rupiah beredar dengan kualitas yang lebih baik dari waktu ke waktu," kata Suhaedi.


BISNIS.COM

Berita terkait

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

1 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

1 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

1 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

2 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya