Ekonomi Lesu, Pendapatan Pelindo III Banjarmasin Merosot  

Reporter

Selasa, 2 Februari 2016 13:12 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Banjarmasin - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) cabang Banjarmasin mencatatkan penurunan pendapatan pada tahun buku 2015. Penurunan ini terjadi akibat memburuknya perekonomian di Kalimantan Selatan, menyusul anjloknya harga komoditas batu bara dan sawit.

General Manager Pelindo III Banjarmasin Hengki Jajang Herasmana menganalisis lesunya perekonomian dan harga sawit merupakan faktor utama menurunnya daya beli masyarakat. Apalagi disusul maraknya pemutusan hubungan kerja di berbagai sektor usaha pendukung bisnis komoditas.

“Menurunkan daya beli masyarakat terhadap barang-barang yang dikirim dari laut. Yang pasti, arus barang peti kemas turun pada 2015 dan berpengaruh terhadap pendapatan kami,” kata Hengki kepada Tempo di ruang kerjanya, Selasa, 2 Februari 2016.

Mengutip laporan keuangan 2015, Hengki mengatakan perseroan hanya mampu meraup pendapatan kotor sebesar Rp 382 miliar. Angka itu turun 11 persen ketimbang capaian pada 2014, yakni sebesar Rp 440 miliar. Penurunan pendapatan paralel terjadi seiring dengan anjloknya realisasi arus bongkar muat peti kemas di Banjarmasin. Pada 2015, arus bongkar muat peti kemas sebanyak 388.419 TEUs atau setara dengan 346.089 boks.

Adapun pada 2014, realisasi arus peti kemas sebanyak 413.737 TEUs atau setara dengan 371.640 boks. Menurut dia, unit bisnis bongkar muat peti kemas berkontribusi 60 persen, konvensional (curah kering, curah cair, general cargo) menyumbang 30 persen, dan pelayanan kapal berkontribusi 10 persen terhadap pendapatan perusahaan.

“Arus peti kemas turun 7 persen. Setelah dikurangi biaya lain-lain, itu jauh sekali (pendapatan bersihnya),” ujarnya tanpa menyebutkan detail angka yang dimaksud.

Meski perekonomian Kalimantan Selatan belum sepenuhnya pulih pada 2016, Hengki tetap menargetkan kenaikan pendapatan hingga Rp 478 miliar atau naik sekitar 10 persen dibanding 2014. Kenaikan pendapatan sebanding dengan target arus peti kemas sebesar 361.740 boks atau setara 401.853 TEUs pada 2016.

Itu sebabnya Hengki akan mendatangkan empat unit container crane (CC) baru senilai Rp 340 miliar buat menopang target. Alat baru ini melengkapi empat unit CC, yang sebelumnya sudah beroperasi di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin.

Hengki mengklaim empat unit CC terbaru mampu mengangkut 35 boks peti kemas per jam. Adapun unit CC lama hanya berkemampuan menggotong 22 boks peti kemas per jam. Selain alasan produktivitas CC, perseroan akan mengirim dua unit CC lama ke Pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah.

Dengan asumsi satu kapal membawa 350 boks peti kemas, kata dia, CC terbaru hanya butuh waktu 10 jam untuk bongkar muat. “Kecapatannya (bongkar muat) ditinggikan. Waktu-waktu ini coba kita hemat, efisien, sehingga antrean kapal tidak ada lagi."



DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

8 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

11 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

15 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

17 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

17 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

18 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

22 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

22 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya