Risiko Pasar Saham Global Rendah, IHSG Diperkirakan Menguat

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 1 Februari 2016 08:22 WIB

Seorang karyawan mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2 November 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, memperkirakan, pada perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan akan melanjutkan penguatannya menyusul rendahnya risiko pasar saham global serta beberapa sentimen positif lain yang mendorong laju IHSG di zona hijau.

"IHSG akan bergerak dalam rentang lebar 4.580-4.680 di teritori positif menyusul rendahnya risiko pasar saham global dan kawasan, merespons kebijakan pelonggaran moneter sejumlah bank sentral utama dunia," ujar David Sutyanto dalam siaran tertulisnya, Senin, 1 Februari 2016.

Pada perdagangan akhir pekan lalu setelah bergerak fluktuatif dan sempat melemah 34 poin, IHSG berhasil tutup menguat terbatas 12.334 poin di posisi 4.615,163. Menurut David, ini merupakan penutupan IHSG tertinggi sejak perdagangan 4 November 2015.

Selain itu, ucap David, nilai transaksi di pasar reguler akhir pekan lalu melonjak hingga Rp 6,7 triliun dibanding rata-rata harian Januari 2016 yang hanya Rp 3,9 triliun. Pembelian bersih asing melonjak akhir pekan lalu hingga Rp 1,4 triliun setelah tiga pekan sebelumnya cenderung mencatatkan penjualan bersih.

Sentimen positif terutama berasal dari sentimen kawasan Asia setelah bank sentral Jepang, Bank of Japan, secara mengejutkan menerapkan kebijakan suku bunga negatif dengan menurunkan tingkat bunga acuannya menjadi minus 0,1 persen.

Sebelumnya, pasar juga bereaksi positif atas langkah The Fed menahan tingkat bunganya dan komitmen European Central Bank memperbesar nilai anggaran program stimulus dari jumlah US$ 1,6 triliun saat ini pada pertemuan Maret mendatang.

Dari domestik, sentimen positif digerakkan dengan ekspektasi berlanjutnya kebijakan pelonggaran moneter oleh Bank Indonesia dan perkembangan situasi politik yang lebih kondusif setelah Partai Golongan Karya--partai kedua terbesar di parlemen--menyatakan mendukung pemerintah.

Sedangkan Wall Street akhir pekan lalu melanjutkan tren penguatannya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 2,5 persen akhir pekan lalu dengan tutup di posisi 16.466,30 dan 1.940,24. Sepekan terakhir, indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 2,3 persen dan 1,7 persen.

Penguatan indeks saham Wall Street akhir pekan lalu dipicu respons positif pelanjutan kebijakan stimulus oleh BoJ dengan menerapkan tingkat bunga negatif, data manufaktur AS yang lebih baik dari perkiraan, laporan laba emiten 4Q15, dan stabilitas harga minyak mentah dunia.

Harga minyak mentah akhir pekan lalu menguat 1,2 persen di posisi US$ 33,74 per barel. Selama sepekan terakhir, harga minyak mentah di Amerika Serikat menguat 4,8 persen. Harga minyak mentah yang kembali naik juga turut memberikan sentimen positif atas pergerakan saham energi dan pertambangan logam.

DESTRIANITA KUSUMASTUTI



Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

3 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

4 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

4 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

8 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

10 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

16 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya