Antam Raih Penjualan Bersih Rp 10,55 Triliun

Reporter

Sabtu, 30 Januari 2016 04:44 WIB

Gedung Aneka Tambang, Jakarta. [Tempo/Arnold Simanjuntak]

TEMPO.CO, Jakarta -Perusahaan tambang milik pemerintah, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, mencatatkan peningkatan penjualan bersih sebelum diaudit sebesar Rp 10,55 triliun di 2015. Penjualan tersebut naik 12 persen dibandingkan pencapaian pada 2014 lalu.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat, 29 Januari 2015, Direktur Utama Antam Tedy Badjruman mengatakan peningkatan ini karena naiknya penjualan emas. Komoditas tersebut menyumbang pendapatan Rp 7,31 triliun. "69 persen dari total penjualan bersih," ujar Tedy.

Selain emas, feronikel menjadi penyumbang terbesar kedua pendapatan perseroan. Meski industri pertambangan global mengalami volatilitas, komoditas ini menyumbang Rp 2,74 triliun atau 26 persen dari total penjualan bersih.

Baca: Beli Saham Freeport, Antam Tunggu Keputusan Pemerintah

Di kuartal empat 2015, Tedy mengatakan Antam mencatatkan volume produksi sebesar 4.372 TNi dibandingkan periode yang sama tahun lalu 5.141 TNi. "Volume penjualan di kuartal empat tercatat sebesar 5.255 TNi dibandingkan penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar 6.923 TNi," kata Tedy.

Antam, menurut Tedy, membukukan penjualan bersih feronikel sebesar Rp 601,29 miliar di kuartal keempat 2015. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan pada 2014 lalu yang mencatatkan Rp 1,37 triliun.

Untuk pendapatan di kuartal akhir 2015, perusahaan pelat merah ini memperoleh pendapatan sebelum diaudit mencapai Rp 1,51 triliun. Sedangkan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,61 triliun.

SINGGIH SOARES

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya