Seorang pengunjung melihat kerajinan di salah satu stan pada pameran kerajinan Inacraft ke-16, di Jakarta, Rabu (23/4). Inacraft diikuti oleh 1.600 perusahaan dan UKM dan memperdagangkan berbagai aksesoris, perhiasan, pakaian, kain tradisional dan produk tekstil. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP KUKM) Ahmad Zabadi membuka kesempatan bagi produk 500 usaha kecil menengah untuk dipromosikan di gedung Smesco RumahKU (Rumah Koperasi dan UKM) Jakarta. "Kami memantapkan peran sebagai rumah pemasaran bagi UKM," kata dia di Jakarta, Jumat, 29 Januari 2016.
Ahmad menuturkan produk yang bisa dipamerkan bisa berbentuk industri kreatif dan fashion. Saat ini sudah 328 UKM yang terdaftar untuk pameran.
Ia mendorong kepada para pelaku usaha untuk mendaftarkan produknya sebagai bentuk promosi. Namun Ahmad menilai produk yang bisa dipamerkan di Smesco tergolong produk siap bersaing.
Pemerintah, kata Ahmad, akan menyediakan tenaga ahli bidang industri untuk membantu para UKM membaca pasar dan meningkatkan daya saing. Ia menyebut 500 UKM akan didorong masuk ke pasar modern. Selain itu, berkomitmen untuk memperkuat bisnis di sektor UKM dengan membuka akses pameran ke luar negeri seperti Korea Selatan.
Menurut Ahmad, 500 UKM itu diprioritaskan untuk 18 kota besar baik dari Pulau Jawa atau luar Jawa. UKM yang dipamerkan, akan mendapat prioritas pemerintah. "Ketika pemerintah mengadakan even di daerah, UKM yang masuk pameran Smesco akan diberikan promosikan ke daerah-daerah."
Tidak ada pungutan biaya pendaftaran bagi UKM yang ingin memamerkan produknya di Smesco. Namun, pemerintah hanya akan membantu sektor pemasaran, bukan lagi persoalan bahan baku atau packaging.
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
27 Februari 2024
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
14 Juli 2023
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.