Yogyakarta Mulai Salurkan Rastra untuk 235 Rumah Tangga

Reporter

Kamis, 28 Januari 2016 23:03 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Yogyakarta mulai mendistribusikan beras bersubsidi penyaluran pertama 2016 yang dilakukan di Kelurahan Patehan Kecamatan Kraton Yogyakarta kepada 235 rumah tangga sasaran penerima manfaat.

"Penyaluran perdana beras untuk masyarakat miskin (raskin) atau kini disebut beras menuju sejahtera (rastra) dimulai di Patehan karena kelurahan ini dinilai tertib dalam penyaluran dan pembayarannya," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Hadi Muchtar di Yogyakarta, Kamis (28 Januari 2016).

Pada penyaluran perdana ini, pemerintah juga sekaligus memberikan kartu untuk penerima rastra sebagai bukti pengambilan beras setiap bulannya. Di dalam kartu tersebut sudah tercetak nama dan alamat penerima.

"Jadi, yang nantinya berhak mengambil raskin adalah orang yang namanya tertera di dalam kartu atau jika terpaksa diwakilkan hanya dari anggota keluarganya," katanya.

Pemberian kartu untuk penerima beras ditujukan agar distribusi tepat sasaran. "Sebaiknya beras yang diterima digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan bukan kemudian dijualbelikan," lanjutnya.

Total penerima beras bersubsidi di Kota Yogyakarta pada tahun ini tetap sama seperti tahun sebelumnya yaitu 16.031 rumah tangga sasaran penerima manfaat. Setiap penerima memperoleh beras 15 kilogram setiap bulan dengan membayar Rp1.600 per kilogram.

Sementara itu, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Yogyakarta Sugit Tedjo Mulyono mengatakan beras yang didistribusikan untuk rastra sangat layak dikonsumsi meskipun terlihat lebih kusam dibanding beras yang beredar di pasaran.

"Kondisi beras yang dikelola Bulog adalah beras kualitas medium, yaitu 78 persen bulir beras utuh, 22 persen patah dan dua persen menir. Masyarakat perlu mengetahuinya," katanya.

Meskipun kondisi beras terlihat lebih kusam, namun Sugit menegaskan bahwa beras tersebut justru mengandung gizi yang lebih banyak dibanding beras yang biasa dijual di pasar.

"Beras yang didistribusikan pun adalah beras yang disimpan paling lama empat bulan," katanya.

Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan Kota Yogyakarta Achmad Fadli mengatakan, masyarakat bisa langsung melaporkan ke Bulog jika beras yang diterimanya berkualitas buruk.

"Kualitas raskin yang didistribusikan adalah beras yang baik. Jika ditemukan ada beras yang kurang baik, bisa lapor ke Bulog agar secepatnya diganti," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

5 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

6 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

7 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

10 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

23 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

25 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

25 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

26 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya