Pemprov Jateng Siap Bentuk Badan Usaha Pangan dan Gas

Reporter

Jumat, 22 Januari 2016 23:01 WIB

Ilustrasi gas 12 kg. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempersiapkan pembentukan satu perusahaan yang fokus menggarap sektor pangan dan gas pada tahun ini.


Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono mengatakan perusahaan tersebut akan dibentuk sebagai anak usaha dari Perusda Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT).


"Kami akan mengembangkan anak usaha dari BUMD, yakni perusahaan yang menangangi urusan pangan. Tahun ini akan dibentuk," ujarnya saat dihubungi Bisnis, baru-baru ini.


Dia mengatakan pembentukan perusahaan tersebut dilatarbelakangi oleh pentingnya unsur tersebut, sehingga dianggap keterlibatan pemda perlu ditingkatkan.


"Perlu dilakukan pengelolaan oleh pemerintah. Kontribusi pemerintah ini sangat penting dalam mengurus pangan," ujarnya, belum menjabarkan detail tentang perusahaan tersebut.


Advertising
Advertising

Selain perusahaan yang mengurus pangan, Pemprov Jateng juga tengah mempersiapkan pembentukan usaha lain yang mengurus gas.


Unit usaha itu juga akan berada sebagai anak usaha dari BUMD yang telah berdiri kini. Sri mengatakan pembentukan tersebut belum akan direalisasikan tahun ini, tapi untuk rencana jangka panjang.


Sri menjabarkan dari total delapan BUMD, sepanjang 2015 kemarin sebanyak tujuh BUMD menunjukkan performa bagus, dan sudah bisa memberikan kontribusi dividen kepada pemda.


Saat ini, BUMD milik Pemprov Jateng meliputi PT Pekan Raya Promosi Pembangunan Jateng (PRPP), PT Bank Jateng, Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR BKK), Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB), dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT).


Selain itu masih ada PT Kawasan Industri Wijayakusuma, Perusda Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT) dan PT Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC).


"Dividen paling tinggi diumbangkan oleh Bank Jateng, sekitar Rp260 miliar. BUMD lain cukup beragam, ada yang Rp15 miliar, atau Rp5 miliar. Jumlah pastinya saya tidak terlalu ingat," tuturnya.


Adapun satu perusahaan yang tidak menyumbangkan dividen adalah PRPP, karena masih melanjutkan proses sengketa lahan dengan PT Indo Perkasa Usahatama. Seperti diketahui, PRPP diputuskan kalah pada akhir 2015, dan Pemprov Jateng telah mengajukan banding atas kasus tersebut.


"PRPP belum bisa mengembangkan bisnisnya. Sidang ini prosesnya panjang," sambungnya.


Lebih lanjut, dia mengatakan Pemprov Jateng telah mampu merealisasikan 92% dari target pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun lalu sebesar Rp11,14 triliun. Dia menilai pencapaian itu sudah tinggi, karena kondisi perekonomian 2015 sangat sulit, seiring dengan penurunan harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar.


BISNIS.COM

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

3 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

13 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

18 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

20 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

25 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

25 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

29 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

31 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

37 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

38 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya