Suku Bunga Bank Indonesia Diprediksi Kembali Turun  

Reporter

Jumat, 22 Januari 2016 19:55 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Investasi PT CIMB-Principal Asset Management (CPAM) Cholis Baidowi menilai penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) sebesar 0,25 persen merupakan kebijakan akomodatif. “Indikasi suku bunga kredit akan turun sudah mulai kencang,” kata dia di kantornya, Jumat, 22 Januari 2016.

Cholis menilai penurunan suku bunga BI sudah diperkirakan sebelumnya. Menurut dia, 0,25 persen bukan angka yang mengejutkan. Ia juga mengatakan portofolio di perusahaannya tidak berubah. Ia akan memanfaatkan sebesar mungkin penurunan suku bunga tersebut untuk peningkatan sektor perbankan, konstruksi, dan properti.

Namun Cholis menyebutkan masing-masing reksadana memiliki kebijakan sendiri. Untuk sektor berbasis ekuitas, ia mengatakan, sebesar 80 persen harus berisi saham. Begitu juga obligasi, kata dia, memiliki aturan dan kebijakan sendiri.

Cholis memprediksi suku bunga BI akan kembali turun pada angka 0,5 persen atau menjadi 7 persen. Penurunan itu ia harapkan berdampak terhadap penurunan suku bunga kredit di CIMB. Ia menilai penurunan 0,25 persen belum berdampak pada pasar global. Menurut dia, mereka masih menunggu momentum yang tepat. “Hampir semua pelaku pasar modal begitu,” tuturnya.

Menurut Cholis, ekonomi Indonesia mulai menunjukkan tren pemulihan sejak kuartal keempat 2015. Hal itu tampak dari realisasi belanja pemerintah yang meningkat serta pemulihan pada penjualan otomotif, semen, dan retail. Sementara tingkat inflasi pada 2015 hanya 3,4 persen, Cholis menilai, pada 2016 akan tetap relatif rendah. Akibatnya, suku bunga obligasi dari Indonesia tertinggi kedua di seluruh Asia.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

16 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya