Minyak Melompat 4,2 Persen dari Posisi Terendah 12 Tahun

Reporter

Jumat, 22 Januari 2016 08:17 WIB

AP/Jeff Roberson

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak melompat dari posisi terendah 12-tahun pada Kamis, 21 Januari 2016, terangkat oleh ayunan optimisme di pasar ekuitas setelah kerugian tajam sejak awal tahun.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret melonjak US$ 1,18 (4,2 persen) menjadi berakhir di US$ 29,53 per barel pada hari pertama kontrak Maret diperdagangkan di New York Mercantile Exchange, seperti dilaporkan AFP.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, patokan Eropa, menetap pada US$ 29,25 per barel di London meningkat US$ 1,37 (4,9 persen) dari penutupan Rabu.

Pada Rabu, kedua kontrak telah ditutup pada tingkat terendah dalam lebih dari 12 tahun. Para analis mengatakan pasar minyak mencari posisi terbawah setelah jatuh sekitar 70 persen dalam 18 bulan.

"Pasar minyak menunjukkan tanda-tanda stabilisasi setelah pelemahan baru-baru ini dan kami melihat beberapa ruang untuk koreksi teknis, terutama jika pasar ekuitas global dapat memulihkan kepercayaan mereka baru-baru ini," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Saham-saham AS mengikuti pasar Eropa lebih tinggi pada Kamis, didorong petunjuk dari Bank Sentral Eropa untuk potensi stimulus tambahan bagi zona euro yang lesu pada awal Maret. Indeks S&P 500 naik 0,8 persen pada akhir perdagangan.

Menambahkan dorongan terhadap sentimen, laporan pemerintah AS bahwa peningkatan persediaan minyak mentah lebih kecil dari yang diperkirakan.

Departemen Energi AS mengatakan persediaan minyak mentah melonjak 4,0 juta barel pekan lalu, sehari setelah American Petroleum Institute (API) melaporkan kenaikan lebih besar pada 4,6 juta barel.

"Penambahan itu secara efektif dihargakan setelah API melaporkan sekalipun peningkatan itu lebih besar," kata analis Capital Gain, Fawad Razaqzada. "Jadi ini bukan semacam berita bearish yang dicari."

Gene McGillian dari Tradition Energy mengatakan pasar yang oversold sudah matang untuk berbalik lebih tinggi, yang kemungkinan akan singkat.

"Sampai kita telah menghargakan semua kekhawatiran tentang pelambatan pertumbuhan ekonomi, terutama di Tiongkok dan negara-negara berkembang, atau kita bisa melihat tanda-tanda kelebihan pasokan akan mereda. Pasar masih memiliki ruang untuk bergerak di sisi negatifnya."

Ketua Saudi Aramco, produsen minyak mentah terbesar di dunia, mengatakan pada Kamis, tokoh utama OPEC, Arab Saudi, bisa menahan periode harga murah berkepanjangan. "Jika harga tetap rendah, kita akan dapat bertahan untuk waktu yang lama," kata Khalid al-Falih di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.


ANTARA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

8 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

9 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

9 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya