Inflasi Sulawesi Selatan Turun Drastis, Daya Beli Meningkat

Reporter

Rabu, 20 Januari 2016 22:49 WIB

TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Angka inflasi Sulawese Selatan selama 2015 hanya 4,48 persen, menurun dibandingkan periode 2014, yang saat itu mencapai 8,61 persen. “Angka inflasi bisa ditekan karena kerja keras Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID),” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan, M. Dadi Aryadi, usai bertemu Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu'mang, Rabu, 20 Januari 2016.

Menurut Dadi, menurunnya angka inflasi karena lima daerah yang menjadi zona penilaian juga inflasinya menurun, yakni Bone, Bulukumba, Parepare, dan Makassar. Bone, misalnya mengalami penurunan yang sangat signifikan dari 9 persen pada 2014 menjadi 0,097 persen untuk periode 2015. Sedangkan Makassar masih tergolong tinggi, karena 5 persen pada 2015 dan 8 persen pada 2014.

Dadi menjelaskan, sejumlah komiditi yang sebelumnya menjadi pemincu tingginya angka inflasi bisa dikendalikan. Di antaranya beberapa bahan makanan, seperti beras dan ikan bandeng. Dengan keberhasilan TPID, angka inflasi Sulawesi Selatan bisa dikategorikan masuk dalam jangkar nasional dengan angka inflasi pada kisaran 3,5 persen.

Dadi menjelaskan, sejumlah langkah disiapkan agar inflasi Sulawesi Selatan tetap stabil. Antara lain membuat managemen stok, seperti beras dan bahan makanan lainnya. Selain itu dilakukan pemetaan neraca perdagangan. “Yang tidak kalah pentingnya adalah kerjasama antara daerah yang surplus bahan makanan, seperti beras, dengan daerah yang defisit,” ujarnya.

Dadi menambahkan, inflasi yang rendah diikuti pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang mencapai 7,43 persen. Itu menandakan semakin membaiknya daya beli masyarakat. Namun, harus tetap memperhatikan sejumlah faktor yang bisa memicu angka inflasi kembali meningkat. Di antaranya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) serta cuaca yang buruk yang dapat mengganggu produksi beras.

Ihwal perkiraan angka inflasi periode 2016, Dadi mengatakan seharusnya besok dibahas bersama semua pemangku kepentingan. Namun, harus diundur karena sejumlah sebab.


Sementara itu, Agus Arifin Nu'mang mengatakan menurunnya angka inflasi dipengaruhi tingginya perputaran uang di kalangan masyarakat yang mencapai Rp 350 triliun. Itu sekaligus sebagai penanda membaiknya perekonomian Sulawesi Selatan. “Kalau kondisinya terus seperti ini, saya memperkirakan pendapatan per kapita bisa Rp 40 juta,” ucapnya.


IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI




Advertising
Advertising


Berita terkait

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

2 Maret 2024

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

30 Juni 2023

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.

Baca Selengkapnya