Presiden Joko Widodo meresmikan kedatangan perdana Kapal Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara 1 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 Desember 2015. Kapal ini memiliki 500 ruang untuk sapi dan memiliki standar Internasional. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta Darjamuni mengatakan belum ada kerja sama antara pihaknya dan Kementerian Pertanian soal pengangkutan sapi dari Nusa Tenggara Timur menggunakan kapal ternak.
"Selama ini kami memang belum dilibatkan, semua masih di bawah pemerintah pusat," kata Darjamuni kepada Tempo ketika dihubungi Selasa, 19 Januari 2016.
Menurut Darjamuni, kerja sama mengenai kapal ternak yang diluncurkan Presiden Joko Widodo itu baru level pemerintah pusat, yakni Kementerian Perhubungan selaku pemilik kapal dengan Kementerian Pertanian sebagai pengguna. Sedangkan PT Pelni bertindak sebagai operator kapal sapi.
Itu sebabnya, Darjamudi menyayangkan kapal ternak kembali ke Jakarta dalam keadaan kosong sehingga menimbulkan kerugian negara dari biaya transportasi. Menurut Darjamuni, itu akibat tidak ada kerja sama yang baik antara pusat dan daerah. "Harusnya tanya dulu, daerah mana yang sudah siap membawa sapi," ujarnya.
Darjamuni menuturkan, sapi-sapi untuk Provinsi DKI Jakarta sejatinya sudah siap diangkut dari Nusa Tenggara Timur. Jakarta meminta kepada Kementerian Pertanian diberikan waktu satu-dua pekan untuk mempersiapkan sapi yang akan diangkut. "Sapi sudah ada, tapi kami belum mendapat jadwal."
Menurut dia, Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati sudah memastikan tersedianya 500 sapi untuk DKI Jakarta di Nusa Tenggara Timur untuk sekali pengangkutan. Namun, Dharma Jaya belum bisa menggunakan fasilitas kapal sapi Jokowi tersebut karena belum dijadwalkan oleh Kementerian Pertanian.