Impor Meningkat, Utang Luar Negeri Naik 3,2 Persen  

Reporter

Selasa, 19 Januari 2016 14:52 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada November 2015 tumbuh 3,2 persen year on year. Hingga November, ULN Indonesia tercatat US$ 304,6 miliar.

Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Oktober 2015 sebesar 2,5 persen. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan peningkatan utang ini disebabkan oleh impor yang meningkat.

“Ini bukti adanya peningkatan ekonomi di Indonesia,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin malam, 18 Januari 2016. Meningkatnya impor, kata dia, juga terbukti dari neraca perdagangan November dan Desember yang mengalami defisit.

Utang luar negeri jangka pendek terhadap cadangan devisa tercatat mencapai 55,28 persen. Artinya, jumlah utang jangka pendek sudah separuh jumlah cadangan devisa. Jumlah ini, kata Agus, tak perlu dikhawatirkan. Soalnya, utang jangka pendek masih terpilah menjadi beberapa bagian.

“Ada yang terkait afiliasi dan tak perlu dikhawatirkan, bisa di-roll over (diperpanjang),” katanya.

Utang jangka panjang masih mendominasi utang luar negeri, yakni 86,6 persen dari total. Utang luar negeri jangka panjang tumbuh 6,1 persen year on year, lebih tinggi dari Oktober year on year 5,5 persen. Utang jangka pendek menurun 12,5 persen.

Utang pemerintah dan swasta sama-sama tumbuh lebih tinggi dari bulan sebelumnya secara year on year. Pertumbuhannya masing-masing, 3,4 persen dan 2,9 persen.

TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

16 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

18 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya