Mendag: Surplus Perdagangan Tak Sepenuhnya Positif

Reporter

Senin, 18 Januari 2016 22:30 WIB

Thomas Lembong, Menteri Perdagangan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$ 7,5 miliar sepanjang 2015. Surplus ini merupakan yang tertinggi sejak 2011. Sebelumnya, sepanjang 2012-2014 neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit.

‎Menteri Perdagangan Thomas Lembong tak sepenuhnya gembira melihat angka-angka itu. "Ini tidak sepenuhnya positif, karena kebanyakan disebabkan oleh impor yang kolaps bukan ekspor yang tumbuh," ujarnya pada wartawan di kantornya, Senin 18 Januari 2016.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, tahun lalu ekspor Indonesia turun 14,62 persen dari US$ 175,98 miliar menjadi US$ 150,25 miliar. Sementara impor merosot hingga 19,89 persen dari US$ 178,17 miliar ke US$ 142,73 miliar.

Bagaimanapun, tak ada yang perlu dikhawatirkan. "Kalau kita punya plus atau minus (neraca perdagangan) 1 persen dari total GDP (gross domestic product) itu masih oke. Saya tidak terlalu prihatin dengan neraca perdagangan secara umum," tuturnya.

Lembong memprediksi, kondisi ekonomi Indonesia akan membaik tahun ini. Penandanya adalah tren positif pada pertumbuhan ekonomi paruh akhir tahun lalu.

Jika prediksi itu benar, kata Lembong, maka Indonesia harus bersiap surplus perdagangan akan berkurang atau bahkan kembali defisit. Sebab, ekonomi yang bergerak karena didorong investasi kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak impor bahan baku dan barang modal. "Begitu ekonomi kita menguat, surplus kita bisa berkurang. Tapi itu kan perkembangan yang menggembirakan."

Defisit neraca perdagangan pada November dan Desember 2015 lalu belum menunjukkan adanya perbaikan ekonomi nasional. Sebab, defisit itu terjadi pada akhir tahun itu lebih didorong oleh kenaikan konsumsi dan siklus produksi. "Ekspor impor bulan Desember pasti banyak pengaruh musiman, libur akhir tahun. Juga persiapan untuk tahun depan akan banyak mendatangkan stok untuk tahun berikutnya," Lembong berujar.

PINGIT ARIA

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

2 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

3 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

3 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

7 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya