GPBSI Tolak Investor Asing, Bioskop Kecil Dijadikan Alasan  

Reporter

Senin, 18 Januari 2016 14:52 WIB

DOK/TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Sjafruddin menolak keras rencana pemerintah membuka keran investasi dalam bisnis perfilman, termasuk bisnis layar lebar atau bioskop.

Djonny beralasan kebijakan membuka keran investasi asing tersebut bakal mengancam kelanjutan bioskop independen yang sudah ada. “Ini yang saya sampaikan di depan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mbok yang seperti ini dibantu, kenapa harus dari luar,” katanya, seperti dikutip dari berita “Tarik Ulur di Bisnis Layar” di Majalah Tempo edisi pekan ini.

Bioskop independen adalah bioskop yang tak terafiliasi dengan jaringan bisnis bioskop. Bioskop independen juga biasa disebut bioskop kecil karena memang secara bisnis tidak berkembang.

Djonny memastikan ada anggota GPBSI yang merupakan pengusaha bioskop nonjaringan. Tak semua pengusaha bioskop merupakan jaringan XXI. Jumlah bioskop nonjaringan mencapai 100 layar dengan wilayah sebaran di antaranya di Cilacap, Pekanbaru, Pekalongan, Pangkalpinang, dan Tegal.

Menurut Djonny, pemain bioskop independen ini harus dibela nasibnya karena sudah berani membangun bioskop di daerah. “Saya sampai berbulan-bulan meyakinkan mereka ini yang masuk kelompok usaha ekonomi UKM,” ujarnya.

Dalam waktu dekat ini, Djonny melanjutkan, targetnya malah ada bioskop baru yang akan berdiri di Banjarnegara. Dengan jumlah tiga layar, kata Djonny, pengusaha independen itu menggelontorkan dana Rp 2 miliar per layar.

Namun, berdasarkan data Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI), jumlah bioskop independen hanya 45 layar di seluruh Indonesia. Artinya, dengan total sekitar 1.100 layar bioskop yang ada di tanah air, persentase bioskop lokal nonjaringan tersebut hanya sekitar 4 persen.

Seorang pejabat pemerintah menerangkan, tema bioskop independen kali ini menjadi manuver kelompok pengusaha yang tak sepakat soal penambahan jumlah bioskop. Isu ini digulirkan agar pembahasan kebijakan relaksasi bisnis film semakin molor.

“Strategi menjegalnya diubah, pihak yang kontra bukan lagi mengangkat substansi DNI, melainkan mengangkat perkara bioskop independen yang bahkan selama ini tidak eksis bisnisnya,” kata pejabat tersebut.

Toh upaya untuk menjegal misi pemerintah agar bisnis film terbuka bagi investor luar negeri bisa digagalkan. Dalam rapat asosiasi-asosiasi perfilman di Kantor Menteri Darmin Nasution pada Rabu pekan lalu, Ketua PPFI Firman Bintang bisa meyakinkan bahwa pintu investasi untuk eksibisi, distribusi, dan produksi film perlu dibuka. “Saya jamin tidak ada bioskop mati, kecuali dimatikan dengan cara tidak disuplai film,” ujar Firman.

AYU PRIMA SANDI

Berita terkait

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

18 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

1 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

2 hari lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

2 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

3 hari lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya