Wakil Presiden Jusuf Kala besama (kiri-kanan) Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio, Ketua OJK Muliaman Hadad, Gubernur BI Agus Marto dan Kepala Eksekutif Pengawas Industri keuangan non Bank Fidaus Djeailani saat hari terakhir perdagangan Bursa Efek Indonesia di Jakarta, 30 Desember 2015. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di posisi 4.593,01 poin. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengapresiasi langkah pemerintah untuk memulai pencairan anggaran sejak awal tahun di tengah perlambatan ekonomi Cina. Dia menyampaikan walau Cina merilis data neraca perdagangan pada Desember 2015 membaik dengan surplus perdagangan bertambah menjadi 382 miliar Yuan, Bank Indonesia akan terus mengamati dan mencermati pertumbuhan ekonomi Cina.
“Kita juga melihat bahwa mungkin pertumbuhan ekonomi China akan lebih lamban, dan kita mengetahui bahwa mereka di sisi manufaktur mereka melambat,” katanya, Jumat, 15 Januari 2016.
Dia menjelaskan melemahnya perekonomian Cina dapat membuat negara berkembang cenderung mengalami pelemahan juga. Langkah pemerintah Indonesia untuk menggenjot belanja sejak awal tahun, imbuhnya, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kita sambut baik inisiatif untuk menjaga daya beli masyarakat, inisiatif untuk melakukan percepatan pencairan anggaran, upaya koordinasi untuk mendorong infrastruktur, dan pengeluaran pemerintah. Ini akan baik untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” paparnya.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
10 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.