BPS: Nilai Ekspor Desember Naik 6,98 Persen  

Reporter

Jumat, 15 Januari 2016 12:05 WIB

Terminal peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 17 Maret 2015. Meski turun selama Januari-Februari, kata Menteri Perdagangan, Rahmat Gobel, ekspor nonmigas ke beberapa negara, seperti Swiss, Pakistan, dan Taiwan, justru meningkat drastis. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik merilis nilai ekspor Indonesia pada Desember 2015 yang mencapai US$ 11,89 miliar atau meningkat 6,98 persen dibanding bulan sebelumnya. Namun Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan, dibanding Desember 2014, nilai tersebut turun 17,66 persen.

“Terjadi pada hasil industri. Sebenarnya permintaan masih tinggi untuk beberapa komoditas ekspor kita, tapi memang kemarin harga semua komoditas sempat turun,” kata Suryamin di kantor BPS, Jakarta, Jumat, 15 Januari 2016.

Ia berujar, secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Desember 2015 mencapai US$150,25 miliar atau menurun dibanding periode 2014. Penurunan itu karena ekspor nonmigas turun 9,77 persen atau mencapai US$131,7 miliar. “Penurunan terjadi di semua sektor minyak dan gas yang pada bulan kemarin terus turun,” ucap Suryamin.

Pada Desember 2015, juga terjadi kenaikan ekspor nonmigas. Saat itu ekspor nonmigas mencapai US$ 10,59 miliar, meningkat 14,62 persen. “Sudah terjadi peningkatan volume, tapi harga komoditas turun sepanjang tahun kemarin, sehingga nilainya pun menurun,” tuturnya.

Volume ekspor atau permintaan dari beberapa negara meningkat. Pada Desember lalu, bijih, kerak, dan abu logam tercacat mengalami peningkatan sebesar US$378,8 juta. “Permintaan komoditas masih cukup tinggi, tapi memang harganya yang sedang merosot,” katanya.

Ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari-Desember 2015 turun 9,11 persen dibanding periode 2014. Begitu pula ekspor hasil tambang yang turun 14,99 persen dan hasil pertanian 2,45 persen. “Daerah pemasok ekspor terbesar cenderung tidak mengalami perubahan,” ujarnya.

ARKHELAUS WISNU




Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

13 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

9 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

11 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya