Pelaku Usaha Gembira Kuota Impor Sapi Ditambah

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 13 Januari 2016 23:00 WIB

Pekerja tengah menurunkan sapi impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 2 September 2015. Impor sapi potong dari Australia akan dilakukan pada Agustus hingga Desember 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pelaku usaha pembibitan sapi menyambut baik kebijakan pemerintah yang menambah kuota impor sapi bakalan bagi perusahaan yang memiliki usaha pembibitan. Kebijakan tersebut dinilai dapat mendongkrak minta investasi di sektor pembibitan sapi yang sudah lama loyo.


Selama ini, investor lebih tertarik untuk mengembangkan penggemukan sapi karena keuntungannya amat menggiurkan dan tidak dibutuhkan waktu lama untuk kembali modal. Sektor pembibitan sapi sepi peminat karena membutuhkan waktu lama dan modal yang lebih tinggi.


Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Pembiakan Sapi Potong Indonesia (GAPPSI) Dayan Antoni mengatakan meski pemerintah masih membuka lebar impor sapi bakalan, perlu ada pertimbangan-pertimbangan lain untuk tetap menjaga cita-cita swasembada sapi dalam negeri.


"Rencana pemerintah untuk membuka tambahan kuota impor dengan mempertimbangkan jumlah sapi indukan merupakan insentif menarik agar breeder dapat berkembang di Indonesia," ungkap Dayan melalui keterangan tertulis, Selasa (12 Januari 2016).


Menurut informasi yang diperolehnya, tambahan kuota impor sapi bakalan diperkirakan akan sejumlah 60% dari jumlah sapi indukan yang dimiliki oleh pengusaha pembibitan. Porsi ini, lanjut Dayan, diharapkan dapat meningkat menjadi 100% di masa yang akan datang.


Advertising
Advertising

Dia menilai pemerintah memang perlu menyusun skema-sekam insentif untuk mendorong investasi di sektor pembibitan sapi seperti pembebasan bea masuk sapi indukan, kredit yang terjangkau, dan penyediaan lahan penghijauan untuk gembala.


Ketiga hal tersebut berupaya menjawab permasalahan tingginya biaya breeding sehingga setidaknya mengurangi biaya pakan hijauan, dan biaya
mendatangkan sapi indukan ke Indonesia.


"Harapannya insentif tersebut dapat mendorong pengusahaan penggemukan juga memiliki dan mengembangkan breeding. Dorongan insentif dalam bentuk penambahan kuota impor tersebut senada dengan harapan pemerintah untuk mendorong produksi sapi lokal," kata Dayan.


Menurutnya, swasembada dapat terwujud apabila sapi-sapi bakalan dapat diproduksi di Indonesia. Produksi tersebut hanya terjadi apabila lebih banyak pelaku usaha melakukan investasi pembiakan (breeder) sapi. karena dibutuhkan jangka waktu setidaknya 3 tahun dan
biaya yang tidak sedikit terutama untuk pakan.



BISNIS

Berita terkait

Hari Pertama Puasa, Harga Daging Sapi di Pasar Palmerah Naik jadi Rp 145 Ribu per Kilogram

51 hari lalu

Hari Pertama Puasa, Harga Daging Sapi di Pasar Palmerah Naik jadi Rp 145 Ribu per Kilogram

Sejumlah pedagang di Pasal Pamerah, Jakarta Barat, menyebutkan harga daging sapi naik di hari pertama di bulan puasa.

Baca Selengkapnya

Mau Bikin Steak di Rumah? Chef Bagi Saran Pemilihan Daging Sapi

17 Juni 2023

Mau Bikin Steak di Rumah? Chef Bagi Saran Pemilihan Daging Sapi

Chef membagi tips memilih bagian daging sapi seperti sirloin atau tenderloin untuk memasak steak di rumah. Ketahui juga merek daging.

Baca Selengkapnya

Kenali 4 Ciri Daging Sapi Giling yang Sudah Busuk

10 Juli 2022

Kenali 4 Ciri Daging Sapi Giling yang Sudah Busuk

Daging sapi giling dapat ditemukan di berbagai supermarket atau toko terdekat, namun tak jarang juga banyak daging yang tidak fresh atau sudah busuk.

Baca Selengkapnya

Stok Terbatas, Harga Daging Sapi di Sumut Kini Rp 160 Ribu Per Kilo

24 April 2022

Stok Terbatas, Harga Daging Sapi di Sumut Kini Rp 160 Ribu Per Kilo

Harga daging sapi segar akhir pekan ini bergerak naik lagi di pasar Sumatera Utara atau Rp140. 000- Rp160. 000 per kg.

Baca Selengkapnya

Ketua JAPPDI Sebut Kenaikan Harga Daging Sapi karena Pasokan Australia Berkurang

1 Maret 2022

Ketua JAPPDI Sebut Kenaikan Harga Daging Sapi karena Pasokan Australia Berkurang

Kenaikan harga daging sapi sudah terjadi sejak hulu karena persaingan dengan Cina dan Vietnam.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Minta Pemerintah Buka Jalur Impor Sapi Bakalan dari Brazil

7 Mei 2021

Pengusaha Minta Pemerintah Buka Jalur Impor Sapi Bakalan dari Brazil

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Daging dan Feedlot Indonesia Joni Liano mengatakan impor sapi bakalan dari Australia menurun sejak Covid-19.

Baca Selengkapnya

Impor Daging Sapi dari Australia Belum Stabil Jadi Penyebab Harganya Tinggi

7 Mei 2021

Impor Daging Sapi dari Australia Belum Stabil Jadi Penyebab Harganya Tinggi

Oke Nurwan mengatakan harga daging sapi impor dari Australia terus mengalami kenaikan sejak akhir 2020..

Baca Selengkapnya

420 Ton Daging Sapi Impor dari Brasil Mulai Datang di Indonesia Secara Bertahap

3 Mei 2021

420 Ton Daging Sapi Impor dari Brasil Mulai Datang di Indonesia Secara Bertahap

PT RNI dan PT Berdikari (Persero) mendatangkan daging sapi beku boneless asal Brasil sebanyak 420 ton secara bertahap ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Heran Daging Sapi Impor Australia di Vietnam Bisa Lebih Murah

23 Februari 2021

Susi Pudjiastuti Heran Daging Sapi Impor Australia di Vietnam Bisa Lebih Murah

Susi Pudjiastuti heran harga daging sapi di Vietnam bisa lebih murah dibanding di Indonesia padahal sama-sama impor dari Australia.

Baca Selengkapnya

IA-CEPA berlaku, 575 Ribu Sapi Bebas Bea Masuk ke RI

6 Juli 2020

IA-CEPA berlaku, 575 Ribu Sapi Bebas Bea Masuk ke RI

Australia bisa mengekspor 575.000 sapi ke Indonesia tanpa dikenakan bea masuk seiring diimplementasikannya IA-CEPA.

Baca Selengkapnya