Petani Jagung Bali Beralih ke Jeruk Kintamani, Ini Sebabnya

Reporter

Selasa, 12 Januari 2016 19:23 WIB

Petani memanen jeruk Lembang di Kampung Bukanagara, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (8/6). Jeruk silangan antara jeruk Garut dan frimont ini berbuah sepanjang tahun dengan harga Rp 12.000 di kebun. Jenis jeruk karya petani lokal ini mampu beradaptasi dengan baik di berbagai iklim tropis. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Tampilnya buah jeruk sebagai primadona membuat petani jagung di Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, mengalihkan perhatiannya dari tanaman jagung. Petani di Kintamani kini cenderung mengalihkan pemanfaatan lahan jagung ke tanaman jeruk sebab buahnya laku keras.

"Sebagian besar petani di Kintamani mengalihkan lahan tanaman jagung ke tanaman jeruk yang buahnya laku keras di pasaran lokal untuk memenuhi permintaan wisatawan, mayarakat setempat dan keperluan ritual," kata seorang petani jeruk Kintamani, Made Suana, Selasa (12 Januari 2016).

Berkat tanaman jeruk, banyak petani sudah mampu membeli sepeda motor, memperbaiki rumah tempat tinggal dan menyekolahkan anak-anak hingga ke perguruan tinggi, tambah pria setengah baya itu sambil menunjuk hamparan tanaman jeruk.

Pengalihan lahan jagung ke tanaman yang lebih ekonomis lainnya tidak saja dialami di Kintamani, tetapijuga di Klungkung yang banyak ditanami rumput gajah untuk pakan ternak dan di Nusa Penida akan dialihkan ke padi gogo.

Bupati Klungkung Nyoman Suwitra mendorong petani di Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali untuk kembali menggeluti pertanian tanaman pangan antara lain berupa padi gogo yang pernah jaya belasan tahun silam, karena iklimnya yang cocok untuk tanaman pangan tersebut.

Banyak petani di daerah itu mengalihkan lahan tanaman jagung ke tanaman jenis lainnya yang lebih menguntungkan, sehingga tidak mengherankan jika produksi jagung di daerah pariwisata Bali berkurang, namun semua itu tidak terpengaruh terhadap keperluan masyarakat.


Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat produksi jagung pada tahun 2015 berdasarkan angka ramalan II diperkirakan sebanyak 36.124 ton pipilan kering atau mengalami penurunan sebesar 4.489 ton pipilan kering (11,05 persen) dibandingkan tahun 2014.


Jumlah produksi tersebut paling besar kontribusi dari petani di Kabupaten Buleleng yang mencapai 45,79 persen atau 16.540 ton pipilan kering. menyusul Karangasem 22,90 persen atau 8.274 ton dan Klungkung di posisi ketiga dengan 14,56 persen atau 5.258 ton.


Berkurang produksi jagung di Bali selain karena ada pengalihan lahan juga tanaman kekurangan air akibat kekeringan seperti yang terjadi di Kabupaten Bangli (Kecamatan Kintamani) dan Klungkung (Kecamatan Banjarangkan dan Nusa Penida).


BISNIS.COM

Advertising
Advertising

Berita terkait

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

1 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

2 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

6 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

8 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

8 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

9 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

9 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

13 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

29 hari lalu

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

KPK memanggil Kabiro Umum Setjen Kementan sebagai saksi dalam penyidikan TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

33 hari lalu

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

Hakim PN Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam perkara dugaan gratifikasi

Baca Selengkapnya