Harga Minyak Mentah Anjlok Terdalam Sepanjang Sejarah  

Selasa, 12 Januari 2016 13:17 WIB

AP/Hasan Jamali

TEMPO.CO, Washington - Global Head of Energy Analysis at Oil Price Information Service Tom Kloza mengatakan harga minyak mentah turun drastis sebesar 5 persen atau US$ 31,41 per barel berdasarkan data West Texas Intermediate (WTI), Senin lalu. Sedangkan pada hari berikutnya, harga minyak mentah diprediksi kembali anjlok, yakni US$ 31,15 per barel.

“Pedagang dan investor yang takut harga minyak bisa lebih rendah untuk waktu lebih lama telah melihat ketakutan mereka terwujud,” kata Kloza, Senin, 11 Januari 2016, waktu setempat.

Harga minyak mentah sempat mengalami penutupan harga terendah pada 5 Desember 2003, yaitu mencapai US$ 30,73 per barel. Tahun ini, Kloza berujar, harga minyak turun 16 persen karena adanya gejolak pada tahun lalu yang mengakibatkan harga minyak turun 30 persen.

Kloza menilai, harga minyak jatuh sesuai dengan catatan sejarah dalam beberapa tahun sebelumnya. Ia menyebut harga minyak saat ini turun 79 persen dibanding pada 3 Juli 2008, yaitu senilai US$ 145,29 per barel berdasarkan data Bloomberg.

Kloza mengatakan kehancuran harga minyak disebabkan kelebihan pasokan minyak mentah menguasai tingkat permintaan normal. Dunia, kata dia, mungkin menghasilkan 1,5 juta barel minyak mentah setiap hari sehingga pasokan melampaui permintaan. Ia menyebut permintaan minyak tetap stabil, tapi pasar keuangan khawatir perlambatan ekonomi dapat mengganggu permintaan minyak.

“Jika itu terjadi, harga minyak bisa jatuh ke level US$ 20 per barel,” tutur Kloza. Tahun ini, Kloza berharap harga minyak bisa naik dari sekitar US$ 32 per barel menjadi US$ 55 per barel.

Sementara itu, Barclays Bank mengatakan penurunan tajam dalam fundamental pasar minyak di awal 2016 membuat mereka menyesuaikan kondisi perkiraan harga minyak untuk 2016. Sebelumnya, Barclays memprediksi harga minyak tahun ini di Brent dan WTI masing-masing senilai US$ 60 dan US$ 56 per barel.

Namun harapan itu turun menjadi rata-rata US$ 37 pada 2016. “Tapi Standard Chartered, yang mengambil pandangan paling bearish, menyatakan harga bisa turun serendah-rendahnya US$ 10 per barel,” kata Barclays Bank.

Barclays mengatakan tidak ada hubungan mendasar pelaku pasar minyak menuju titik keseimbangan apa pun. Harga minyak bergerak hampir seluruhnya oleh arus keuangan yang disebabkan oleh fluktuasi harga aset lainnya, termasuk dolar dan pasar ekuitas. “Kami berpikir harga bisa jatuh serendah-rendahnya US$ 10 per barel sebelum sebagian besar manajer keuangan di pasar mengakui bahwa masalah-masalah telah pergi terlalu jauh,” ujarnya.




USATODAY | REUTERS | DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

51 menit lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

1 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

6 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

7 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

7 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

20 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

21 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

21 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

22 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

23 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya