Kenapa Turis ke Yogyakarta Tak Sebanyak Bali?

Sabtu, 9 Januari 2016 08:30 WIB

Wisatawan menyaksikan matahari terbit pertama di tahun baru 2016 di candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 1 Januari 2016. ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Yogyakarta - Yogyakarta – Sejumlah pelaku wisata maupun pemerintahan di Yogyakarta mengeluhkan minimnya wisatawan mancanegara yang berlibur ke lokasi-lokasi wisata di sana. Kebanyakan turis menjadikan Yogyakarta hanya sebagai tempat singgah dengan tujuan utama ke Candi Borobudur dan Prambanan.
Berdasarkan data Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta, jumlah turis asing yang menginap selama 2015 hanya sekitar 250 ribu orang. Sedangkan sebanyak 3,3 juta orang adalah wisatawan domestik.

“Padahal Kementerian Pariwisata sudah menjanjikan ikut memasarkan event dan festival di Yogya,” kata dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Ike Janita Dewi dalam Focus Group Discussion tentang Grand Design Pariwisata DIY di ruang pertemuan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Jumat, 8 Januari 2016.

Ike pernah mengajukan lima event festival di DIY kepada kementerian. Kelima festival itu antara lain ArtJog, festival layang-layang, juga Jogja Fashion Week. Menurutnya, Yogyakarta membutuhkan asistensi dari pusat untuk menjadi Jogja Festival City. Sayangnya, menurut Ike, hingga saat ini usulan itu masih diabaikan.

Berdasarkan data Bappeda DIY, anggaran APBN untuk pariwisata Yogyakarta pada 2016 hanya senilai Rp 20 miliar. Sedangkan anggaran dana keistimewaan untuk pariwisata dari bidang kebudayaan senilai Rp 14 miliar. Dana sebesar itu dinilai tak cukup untuk membuat pariwisata di Yogyakarta lebih menarik.

Keluhan soal minimnya peran pemerintah pusat juga dikemukakan Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono. Berdasarkan pendataan, kata dia, ada 772 goa di Gunung Kidul yang mempunyai potensi untuk menjadi lokasi wisata. Hanya saja, Kementerian Pariwisata mensyaratkan suatu lokasi bisa menjadi tempat wisata apabila ada bukti kepemilikan yang sah atas lokasi tersebut.

“Kalau goa, bagaimana bukti kepemilikannya?” tanya Harry.

Kepala Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Djoko Wijono punya pendapat berbeda. Dia tak menyalahkan Jakarta melainkan menilai persoalan Yogyakarta terletak pada lemahnya perencanaan pembangunan pariwisata di DIY yang tidak konsisten untuk berbasis pada kultur. Dia mencontohkan, Kyoto di Jepang membutuhkan waktu 25 tahun untuk menerapkan pembangunan berbasis kultur. Hasilnya, dari semula jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke sana sekitar 3-10 juta, kini telah mencapai 30 juta.

“Jadi enggak bisa seperti dagang. Esuk kulak, esuk untung,” kata Djoko.

Pembangunan pariwisata yang berbasis kultur, menurut Djoko mengedepankan pembagian porsi yang seimbang antara tradisi dan modernitas. Misalnya, saat menggelar festival tidak hanya menjadikan orang asing sebagai penonton, melainkan sebagai peserta.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

5 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

9 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

9 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

20 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

24 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

44 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

45 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

50 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

50 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya