Paling Banyak Mendapat Aduan di YLKI, Begini Tanggapan Bank Mandiri

Reporter

Sabtu, 9 Januari 2016 04:19 WIB

Sejumlah teller melayani nasabah saat melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Cikini, Jakarta, 21 Juli 2015. Bank Mandiri mengoperasikan 270 cabang pada cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1436 H yaitu pada 16, 20 dan 21 Juli 2015 untuk memberikan layanan perbankan terbatas. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Bank Mandiri mendapat aduan terbanyak terkait masalah pelayanan jasa keuangan perbankan yang dirilis oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menanggapi rilis dari YLKI tersebut. Ia mengatakan, Bank Mandiri akan terus berusaha mengembangkan layanan perbankan untuk nasabah, agar dapat bertransaksi dengan nyaman dan aman. "Informasi yang disampaikan YLKI ini menjadi masukan yang sangat baik bagi kami dalam upaya meningkatkan kualitas layanan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 8 Januari 2016.

Untuk lebih meningkatkan kualitas layanan dan mendekatkan diri dengan masyarakat, Bank mandiri telah mengoperasikan Mandiri Contact center di wilayah lain di luar Jakarta, seperti di Yogyakarta.
Melalui penambahan layanan tersebut, Bank Mandiri saat ini telah memiliki 850 agen yang mampu melayani 14 juta incoming calls setiap tahun.

"Alhamdulillah, upaya tersebut mampu meningkatkan kualitas layanan kami, yang salah satunya ditunjukkan dengan menurunnya angka pengaduan nasabah kami ke YLKI," ujar Rohan. Periode 2013-2014, Bank Mandiri mendapat total 32 aduan. Pada 2015 jumlahnya berkurang menjadi 22 aduan.

Abdul Baasith, koordinator tim perbankan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menuturkan, berdasarkan data yang dibuat YLKI, aduan kepada Bank Mandiri memiliki persoalan yang beragam dan imbang. "7 aduan kartu kredit, 6 kredit atau pinjaman, sisanya aduan deposito, e-money, tabungan, dan ATM," katanya, di kantor YLKI, Jakarta Selatan, hari ini.

Setelah Bank Mandiri, urutan kedua adalah Bank Mega mendapat 20 aduan sepanjang 2015, dan yang paling dikeluhkan adalah soal kartu kredit. Selain Bank Mega, Abdul juga mengungkapkan ada 8 aduan kartu kedit yang ditujukan pada Bank BCA dan ANZ & Standard Chartered, lalu diikuti Bank Mandiri, CIMB Niaga dan HSBC dengan 7 aduan, dan 5 aduan kepada Bank BNI."Permasalahan paling banyak soal pembobolan sebanyak 27 aduan. Jadi dipertanyakan sistem keamanannya," katanya.

GHOIDA RAHMAH | FRISKI RIANA

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

10 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

1 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

3 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

5 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

6 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

11 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

15 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

15 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya