Ini Penyebab Ekspor Ikan 2015 Tak Mencapai Target

Reporter

Sabtu, 9 Januari 2016 04:04 WIB

Kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyaksikan kapal nelayan asing pelaku ilegal fishing yang ditenggelamkan di perairan Belawan Medan, Sumatera Utara, 20 Mei 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak mencapai target ekspor ikan di tahun 2015. Dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan, realisasi ekspor ikan tahun lalu hanya menyentuh angka US$ 4 miliar dari target US$ 5,8 miliar.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo mengatakan penurunan tersebut disebabkan oleh hilangnya 1.132 kapal eks asing dari laut Indonesia. “Setiap kebijakan memang ada konsekuensinya. Tapi kebijakan ini dilakukan untuk menjaga keberlangsungan sumber daya laut yang selama ini dicuri dari asing,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat, 8 Desember 2015.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebelumnya mengeluarkan aturan moratorium eks kapal asing pada November 2014. Kapal eks asing dilarang melaut di perairan Indonesia dan ditenggelamkan jika melanggar. Akibat kebijakan tersebut, terjadi penuruan ekspor ke negara-negara yang kapalnya ditenggelamkan seperti Cina, Filiphina, dan Thailand.

Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan, ekspor ikan ke Cina mengalami penurunan sebesar 17 persen. Pada periode Januari hingga September tahun lalu ekspor tuna, tongkol, dan cakalang ke Cina tercatat hanya US$ 247.469.437. Sedangkan pada periode yang sama pada 2014 nilainya mencapai US$ 298.180.528. Ke Thailand ekspor lebih melorot lagi sebanyak 41,72 persen. Pada periode Januari hingga September tahun lalu hanya tercatat US$ 75.357.136, sedangkan periode yang sama 2014 nilainya mencapai US$ 129.299.647.

Namun, Nilanto menilai efek dari pemberantasan illegal fishing ini bisa jadi celah Indonesia untuk memegang pasar ekspor ke Amerika. Sebab, selama ini Cina, Thailand, dan Filiphina menjadi negara tujuan impor ikan oleh Amerika. “Ketiga negara itu kan sekarang sedang kekurang pasokan ikan akibat pemberantasan illegal fishing, Ini menjadi kesempatan bagi kita untuk mengisi kekosongan tersebut.”

Data UN Comtrade, pada periode Januari hingga September 2015 impor tuna, tongkol, dan cakalang Amerika dari Thailand hanya US$ 313,5 juta. Jumlah tersebut menurun 13,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2014 yaitu US$ 362,8 juta. Sedangkan impor ikan Amerika dari Indonesia mengalami peningkatan sebesar 31,5 persen dari periode Januari hingga September tahun 2014 yaitu US$96,9 juta menjadi US$ 127,4 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Ketua Bidang Perikanan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Thomas Darmawan mengatakan penurunan ekspor terjadi lantaran bukan hanya kapal asing saja yang tak beroperasi, melainkan juga kapal lokal yang berbobot besar. Sebab, untuk bisa mendapatkan ikan dengan skala ekspor dibutuhkan kapal besar yang mampu menjangkau laut dalam. “Kalau sekarang kapalnya pada mangkrak karena dibekukan izinnya, baiknya diberikan izin lagi setelah didenda. Tapi kalau yang asing tetap tidak boleh,” ujarnya.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

12 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

25 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya